Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PLN EV Conversion Race yang digelar di Sirkuit Gokart Sentul, Minggu (13/10/2024), menghadirkan sensasi berbeda (IDN Times / Satria Permana)
PLN EV Conversion Race yang digelar di Sirkuit Gokart Sentul, Minggu (13/10/2024), menghadirkan sensasi berbeda (IDN Times / Satria Permana)

Intinya sih...

  • PLN menggelar balap motor listrik konversi pertama dunia di Sirkuit Gokart Sentul, Kabupaten Bogor.
  • Tak ada suara bising dari mesin motor, membuat sensasi berbeda bagi penonton dan pembalap.
  • PLN EV Conversion Race bertujuan untuk mensosialisasikan kualitas kendaraan listrik kepada masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PLN menggelar balap motor listrik konversi pertama dunia pada Minggu (13/10/2024) di Sirkuit Gokart Sentul, Kabupaten Bogor. Balapan dengan tajuk PLN EV Conversion Race kali ini begitu menarik, karena menghadirkan sensasi berbeda.

Tak ada suara bising dari mesin motor, terasa sedikit aneh. Bahkan, suara sorakan penonton jauh lebih berisik ketimbang motornya. Meski begitu, hal tersebut tak mengurangi esensi dari balapannya.

Aksi overtaking yang intens, selalu mampu memancing emosi penonton. Bahkan, para pembalap terlihat begitu kompetitif dengan motor listrik yang dipacunya. 

1. Pembalap juga harus adaptasi

PLN EV Conversion Race yang digelar di Sirkuit Gokart Sentul, Minggu (13/10/2024), menghadirkan sensasi berbeda (IDN Times / Satria Permana)

Juara PLN EV Conversion Race, Ahmad Saugi, mengakui memang ada perbedaan dari balapan ini dengan motor konvensional. Di atas lintasan, Saugi perlu melakukan penyesuaian saat memacu motornya.

Awalnya, dia juga agak sedikit kaget dengan perbedaan balap motor konvensional dan listrik, lantaran tak bisa mendeteksi pergerakan musuh yang membayanginya.

"Kan, kalau motor konvensional, kita dengar tuh suaranya. Tapi, ini tiba-tiba sudah ada di belakang atau menyalip. Wah, harus benar-benar konsentrasi," ujar Saugi, yang merupakan pembalap tim RMS Project 101, saat ditemui IDN Times.

2. Jadi momen sosialisasi motor listrik

Ilustrasi sirkuit. (IDN Times / Satria Permana)

Balapan macam ini memang terbilang baru dan berbeda dari kendaraan konvensional. Namun, ada tujuan khusus digelarnya PLN EV Conversion Race, yakni sebagai salah satu sosialiasi kepada masyarakat tentang kualitas dari kendaraan listrik.

Sebab, hingga kini kendaraan listrik, khususnya motor, belum terlalu marak digunakan. Bahkan, target konversi 50 ribu unit motor konvensional tak tercapai, bahkan angkanya minim karena realisasinya cuma 345.

"Maka dari itu, animonya harus dibangkitkan. Kami perlu menunjukkan kendaraan ini juga bisa dibawa lari kencang. Nah, dengan adanya balapan ini, kami harapkan animo masyarakat bertambah," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Eniya Listiani.

3. Jadi penegasan kualitas motor listrik

PLN EV Conversion Race yang digelar di Sirkuit Gokart Sentul, Minggu (13/10/2024), menghadirkan sensasi berbeda (IDN Times / Satria Permana)

Senada dengan Eniya, Direktur United, Andrew Mulyadi, menyatakan jika PLN EV Conversion Race menjadi salah satu momen penting dalam sosialisasi motor listrik. United memang terlibat dalam balapan ini, karena menggelar sesi One Make Race, dengan motor TX3000.

Motornya yang digunakan balapan masih standar. Hanya beberapa aksesoris dilepas, beserta lampunya demi menciptakan aerodinamis yang membuat pembalap nyaman.

"Sebenarnya, dengan memakai motor listrik macam ini untuk balapan, sudah jadi bukti akan kualitasnya. Spesifikasi balapan kan tinggi. Makanya, kami terlibat dalam One Make Race agar publik jadi tahu kualitas motor listrik United," kata Andrew.

Editorial Team