Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi atlet dayung berlatih untuk mengikuti PON XX Papua. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)
Ilustrasi atlet dayung berlatih untuk mengikuti PON XX Papua. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyampaikan penyelenggaraan PON Papua 2021 menjadi contoh event olahraga di tengah pandemik COVID-19. Namun, ucapan darinya ini justru jadi anomali.

"PON ini sebagai momentum kita untuk belajar, uji coba menyelenggarakan kegiatan di tengah masa pandemik COVID-19. Karena kita tidak tahu kapan pandemik ini akan berakhir. Dari empat hari perjalanan saya di PON Papua, apa yang saya lihat sih baik, oke," ujar Zainudin, Selasa (5/10) petang.

Kenapa ucapan Menpora ini menjadi anomali? Karena, apa yang terjadi dengan kenyataan yang terjadi di lapangan cukup berbeda sekaligus mengejutkan.

1. Total 29 orang terpapar COVID-19 selama PON Papua sejauh ini

Pemain Sulawesi Selatan, Fahrezi (kiri) mencoba melewati hadangan pemain Maluku Utara, Arjawan Bailusi dalam pertandingan babak penyisihan grup cabor Futsal PON XX Papua di GOR Futsal SP-2 Mimika, Jumat (24/9/2021). PB PON XX Papua / Ady Sesotya

Jumlah orang yang terpapar COVID-19 dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 terus bertambah. Satgas COVID-19 Jayapura melaporkan, sebanyak 29 kasus terjadi selama gelaran empat tahunan ini terjadi.

"Menyangkut kondisi terkini COVID-19 khususnya pada atlet maupun ofisial yang terkena virus tersebut. Data kami hingga pukul 20.00 WIB melaporkan, terdapat 29 kasus," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua, Dr Silawanus Sumule, Selasa (5/10/2021).

Silawanus menjelaskan 13 orang yang positif berasal dari Kabupaten Timika, kemudian tujuh orang yang terlibat di Kabupaten Jayapura. Lalu, enam orang yang bermarkas di Kota Jayapura dan sisanya di Kabupaten Merauke.

2. Kasus COVID-19 berasal dari delapan provinsi

Atlet biliar Sulawesi Selatan, Ahmad Riswan Adiputra, dalam laga babak 16 besar cabor biliar nomor "15 ball double" PON XX Papua 2021 di GOR Biliar SP 2, Mimika, melawan Papua pada Minggu 3 Oktober 2021. (PB PON XX PAPUA / Andry Prasetyo)

Jika dirinci lagi, Sumule menyebut, ke-28 pasien tersebut berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, hingga Jawa Barat.

Hanya saja, dia tak mendapatkan data pasti berapa jumlah atlet, ofisial, hingga panitia dari masing-masing wilayah yang terpapar COVID-19.

"Informasi yang didapatkan demikian. Jadi yang kami rawat ada atlet, ofisial, dan panpel. Tapi belum disebutkan jumlah masing-masing. Yang pasti, kasus panpel itu muncul di Merauke," kata Sumule.

3. Menpora sebut banyak cabor minta rekomendasi

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali saat jumpa pers Soprema. (Dok.Istimewa)

Meski banyak kasus COVID-19 di PON Papua, Zainudin mengungkapkan beberapa kegiatan dari beberapa cabang olahraga sudah banyak yang memberikan gambaran penyelenggaraan kegiatannya, meski di tengah pandemik COVID-19 yang belum berakhir. 

"Sudah antre beberapa cabor yang meminta rekomendasi untuk menyelenggarakan kegiatan nasional dan internasional seperti bulu tangkis, panahan, triatlon, squash, basket dan lainnya. PON Papua 2021 ini jadi momentum belajar menyelenggarakan kegiatan secara offline," tutur Zainudin.

Editorial Team