Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petenis tunggal kedua Papua, Priska Madelyn Nugroho saat menghadapi tim Jawa Timur dalam pertandingan babak semi final beregu putri PON XX Papua di lapangan tenis Sian Soor Kantor Walikota Jayapura, Kamis (30/09/2021) (Foto : PB PON XX PAPUA 2021/DwiAri Setyadi)

Jayapura, IDN Times - Mentas di atas terik matahari, tubuhnya kuyup oleh peluh berjuang di atas lapangan Sian Soor Tennis Center, Kota Jayapura. Saat melakukan servis pun, cucuran itu menetes di wajah. Sesekali, atlet tenis muda berbakat itu menyekanya. 

Namun usaha Priska Madelyn Nugroho sepanjang pertandingan final tunggal putri tak berjalan sesuai keinginannya. Ia harus menyerah dari pentenis seniornya, Aldila Sutjiadi. Ia pun harus puas meraih medali perak dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Terlepas dari hasil itu, Priska masih bisa menunjukkan senyum lebar. Ia tak kecewa walau hanya bisa menyumbangkan emas di final tersebut untuk Papua. Ia sudah menunjukkan yang terbaik selama mentas di cabang olahraga tenis.

“Hasil ini sudah maksimal. Saya sudah berusaha meraih yang terbaik untuk Papua. Namun, Kak Aldila juga bermain sangat baik sepanjang PON ini,” ujar Priska.

1. Ingin jadi legenda tenis seperti Yayuk Basuki

Priska Madelyn Nugroho menjadi petenis muda yang banyak sorotan, karena potensinya yang ditunjukkan di ajang PON XX Papua 2021. (IDN Times/Tata Firza).

“Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda” idiom itu mungkin masih dipegang Priska sampai saat ini. Ia merasa masih banyak kesempatan yang bakal diraihnya dengan usaha dan kerja keras di berbagai ajang nanti. Maklum, usianya masih begitu belia. Ia baru beranjak 18 tahun.

Namun, jangan salah. Priska bukanlah seorang petenis kacangan. Walau masih hijau, ia sudah banyak malang melintang di ajang internasional, mulai dari Wimbeldon, hingga Grand Slam juga pernah dirasakan Priska dalam beberapa tahun terakhir.

Ia sendiri punya cita-cita besar menjadi legenda layaknya Yayuk Basuki. perjalanannya pun masih panjang untuk meraihnya. Namun, ia sudah berada di jalur yang benar untuk meraih cita-citanya penjadi petenis putri nomor satu Indonesia, bahkan dunia.

Sejak kecil, Priska memang sudah diperkenalkan tenis oleh kedua orang tuanya. Ia bahkan sejak usia empat tahun sudah fasih memainkan raket walau belum resmi belajar dan tampil di kompetisi lokal. Hal itu ternyata membuat tenis jadi hobi baru saat itu.

2. Dilirik ITF karena punya potensi besar

Editorial Team

Tonton lebih seru di