Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pascal Wehrlein menjadi juara dunia Formula E musim 2023/2024. (porschesport.com)

Formula E telah resmi menyelesaikan musim balap ke-10 (2023/2024). Pascal Wehrlein berhasil meraih juara dunia dengan pertarungan sangat sengit hingga balapan terakhir. Kesuksesannya tersebut diraih pada musim ketujuhnya di Formula E sejak debut di balapan mobil listrik itu pada musim 2018/2019.

Wehrlein meraih juara dunia tersebut pada usia yang tergolong masih cukup muda, yaitu 29 tahun. Nah, seberapa menarik pencapaian pembalap Jerman ini di Formula E? Untuk mengetahuinya, kamu bisa mengikuti profil singkat Pascal Wehrlein di bawah ini.

1. Pernah mencetak rekor pembalap termuda yang menjuarai musim balap DTM pada 2015

Pascal Wehrlein menjuarai DTM musim 2015. (pascal-wehrlein.de)

Pascal Wehrlein yang lahir pada 18 Oktober 1994 di Sigmaringen, Jerman, memulai karier balap professional dengan mengikuti karting pada 2003. Lalu, ia beralih ke ADAC Formel Masters pada 2010 dan Formula E Eropa pada 2012.

Setelah itu, ia berpartisipasi di balap mobil touring Jerman, DTM, pada 2013, 2014, 2015, dan 2018. Pada 2014, ia mencetak rekor sebagai pembalap DTM termuda yang meraih pole position dan menjadi pemenang pada usia 19 tahun. Semusim berikutnya, ia dinobatkan sebagai peraih juara DTM termuda pada usia 20 tahun.

2. Pernah menjadi satu-satunya andalan untuk meraih poin ketika membela Manor dan Sauber di F1

Pascal Wehrlein bergabung ke akademi pembalap junior Mercedes pada 2014 hingga 2018. (formula1.com)

Pembalap Jerman ini juga pernah terlibat di kejuaraan dunia Formula 1, dimulai dari menjadi bagian dari akademi pembalap junior Mercedes dari 2014 hingga 2018. Lalu, ia resmi menjadi pembalap F1 pada 2016 dengan membela tim Manor dan berhasil mempersembahkan satu-satunya poin untuk tim tersebut pada 2016 dengan finis kesepuluh di GP Austria 2016.

Pada 2017, ia bergabung ke Sauber dan lagi-lagi menjadi satu-satunya andalan tim tersebut untuk meraih poin. Tak seperti 2016, ia menyumbangkan lebih banyak poin yaitu 5 poin, hasil dari finis kedelapan di GP Spanyol 2017 dan kesepuluh di GP Azerbaijan 2017. Setelah itu, ia menjadi bagian dari pembalap simulator Ferrari pada 2019 dan 2020.

3. Meraih podium dan pole position pertama di Formula E bersama Mahindra

Pascal Wehrlein merayakan raihan podium perdaan di Formula E dengan finis kedua di E-Prix Santiago 2019. (pascal-wehrlein.de)

Pascal Wehrlein resmi mengikuti Formula E sejak musim ke-5 (2018/2019) dengan membela tim Mahindra. Ia bertahan di tim asal India ini selama 2 musim saja hingga musim ke-6 (2019/2020). Bersama Mahindra, ia hanya meraih satu podium dengan finis kedua di E-Prix Santiago 2019 dan satu pole position di E-Prix Meksiko 2019.

Ia menyelesaikan musim pertama dengan mengoleksi 58 poin dan berada di peringkat ke-12 klasemen pembalap. Sayangnya, pada musim kedua, ia tak meraih podium maupun pole position dan berada di peringkat ke-18 klasemen pembalap dengan 14 poin.

4. Meraih kemenangan pertama sekaligus finis 1-2 bersama Porsche di E-Prix Meksiko 2022

Pascal Wehrlein berfoto di depan mobil Porsche usai mengunci juara dunia musim 2023/2024. (porschesport.com)

Pada musim ke-7 (2020/2021), Pascal Wehrlein bergabung ke Porsche dan bertahan hingga saat ini. Ia mempersembahkan podium pertama untuk tim Jerman tersebut dengan finis ketiga di balapan ke-2 E-Prix Roma 2021. Lalu, Wehrlein meraih pole position pertama bersama Porsche di balapan ke-1 E-Prix Puebla 2021. Nah, kemenangan pertamanya untuk Porsche terjadi di E-Prix Meksiko 2021 dan menariknya langsung memimpin finis 1-2 berkat Andre Loterrer yang berada di podium kedua.

Wehrlein meraih hasil terbaik bersama Porsche pada musim keempat sejak bergabung pada musim 2020/2021. Ia mempersembahkan paling banyak podium, yakni 5 buah. Puncaknya, ia sukses menjadi juara dunia musim ke-10 (2023/2024).  Setelah mengaahkan dua pembalap Jaguar di E-Prix London 2024Ia memuncaki klasemen akhir pembalap dengan mengoleksi 199 poin. Ini sekaligus membuatnya menjadi pembalap Porsche pertama yang menjadi juara dunia.

5. Karier Formula E semakin cemerlang setelah bergabung ke Porsche

Pascal Wehrlein meraih pole position di sesi kualifikasi untuk balapan E-Prix Monako 2024. (fiaformulae.com)

Selama 7 musim membalap di Formula E, Pascal Wehrlein telah menjalani 80 balapan dan mengoleksi 569 poin. Terkait jumlah podium, ia sudah 12 kali naik podium dengan tujuh di antaranya ialah podium kemenangan. Lalu, ia juga meraih enam pole position selama 7 musim. Nah, di bawah ini rangkuman pencapaian Pascal Wehrlein selama 7 musim di Formula E hingga meraih gelar juara dunia.

Total poin: 569 poin

  1. Musim 2018/2019: 58 poin (peringkat ke-12 klasemen pembalap)
  2. Musim 2019/2020: 14 poin (peringkat ke-18 klasemen pembalap)
  3. Musim 2020/2021: 79 poin (peringkat ke-11 klasemen pembalap)
  4. Musim 2021/2022: 71 poin (peringkat ke-10 klasemen pembalap)
  5. Musim 2022/2023: 149 poin (peringkat ke-4 klasemen pembalap)
  6. Musim 2023/2024: 198 poin (peringkat ke-1 klasemen pembalap)

Podium: 12 buah

  1. Podium ke-2 E-Prix Santiago 2019
  2. Podium ketiga balapan ke-2 E-Prix Roma 2021
  3. Podium pertama E-Prix Meksiko 2022
  4. Podium kedua E-Prix Meksiko 2023
  5. Podium pertama balapan ke-1 E-Prix Diriyah 2023
  6. Podium pertama balapan ke-2 E-Prix Diriyah 2023
  7. Podium pertama balapan ke-1 E-Prix Jakarta 2023
  8. Podium pertama E-Prix Meksiko 2024
  9. Podium pertama balapan ke-2 E-Prix Misano 2024
  10. Podium kedua balapan ke-1 E-Prix Shanghai 2024
  11. Podium pertama balapan ke-1 E-Prix London 2024
  12. Podium kedua balapan ke-2 E-Prix London 2024

Pole position: 6 kali

  1. E-Prix Meksiko 2019
  2. Balapan ke-1 E-Prix Puebla 2021
  3. E-Prix Meksiko 2022
  4. E-Prix Meksiko 2024
  5. E-Prix Sao Paulo 2024
  6. E-Prix Monako 2024

Perjalanan karier Pascal Wehrlein di Formula E dari musim ke musim terus meningkat. Ini terlihat dari jumlah raihan poin, podium, hingga kemenangan yang terus bertambah, yang diikuti dengan posisi di klasemen pembalap yang terus membaik. Hasil ini tentunya menjadi penghibur setelah mengalami nasib yang kurang menggembirakan di Formula 1.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorSamuel