Tunggal putri Indoensia, Dinar Dyah Ayustine menjadi pemain tunggal putri pertama Indonesia yang meraih gelar di tahun 2018 ini. Dinar berhasil menjadi juara di turnamen Vietnam International Challenge 2018 yang berakhir Minggu (25/3/2018) lalu.
Nah, setelah punya bekal juara, pemain berusia 24 tahun ini berharap bisa meraih beberapa target di tahun 2018 ini. Apa saja targetnya?
Keberhasilan menjadi juara Vietnam IC 2018 membuat Dinar Dyah Ayustine berharap bisa tampil memperkuat tim putri Indonesia di Piala Dunia-nya bulutangkis, yakni Uber Cup 2018. Uber Cup akan digelar di Thailand pada Mei mendatang.
Hingga kini, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia PBSI) belum memutuskan siapa saja pemain yang akan masuk tim Uber Cup. Nah, Dinar beharap bisa menjadi satu dari empat pemain tunggal putri yang membela Indonesia di Uber Cup 2018.
"Semua pasti ingin menjadi bagian tim inti dan membela Indonesia. Tetapi saya serahkan pada Allah SWT, karena Dia yang menentukan," ucap Dinar seperti dikutip dari @badminton.ina.
Untuk bisa masuk tim Uber Cup, Dinar paham dirinya wajib tampil konsisten. Meski punya potensi, tetapi dia memang masih lemah dalam konsistensi. Faktanya, setelah meraih gelar BWF terakhir yakni Smiling Fish International 2016 di Thailand, lulusan PB Djarum ini puasa gelar dua tahun sebelum menjadi juara di Vietnam IC 2018.
Karenanya, Dinar berharap gelar Vietnam International Challenge bukan gelar terakhir di tahun ini. Dia ingin terus konsisten tampil bagus di turnamen-turnamen berikutnya. "Mudah-mudahan ini bisa menjadi penyemangat untuk diri saya sendiri, supaya bisa lebih baik pada turnamen yang akan datang," ujar pemain kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah ini.
PP PBSI belum memutuskan siapa saja pemain yang akan di bawa ke ajang Piala Thomas dan Uber 2018 di Bangkok, Thailand pada 20-27 Mei 2018. Berdasarkan hasil drawing, tim putri Indoensia ada di grup D bersama Tiongkok, Malaysia dan Perancis.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, tim PBSI masih berdiskusi soal siapa saja yang layak masuk tim inti. Untuk tim Uber, beberapa nama yang digaransi masuk tim ada pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi andalan. Di nomor tunggal, Fitriani masih menjadi tunggal pertama
"Kami akan pantau prestasi beberapa atlet di sejumlah kejuaraan terakhir. Kesempatan terbuka untuk siapa pun, yang penting demi Indonesia, mungkin juga ada perubahan dari yang di BATC kemarin,” ungkap Susy dikutip dari badmintonindonesia.org.
Berdasarkan informasi dari BWF (Federasi Bulutangkis Dunia), nominasi tim inti harus diserahkan pada hari Minggu, 6 Mei 2018.
Pernyataan Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti bahwa PBSI akan terus memantau progres pemain, termasuk kemungkinan ada perubahan dari susunan pemain di badminton Asia Team Championship 2018, tentunya menjadi kabar bagus bagi Dinar.
Sebab, nama Dinar tidak ikut masuk tim di BATC 2018 yang digelar di Malaysia pada Februari lalu. Di tim putri yang berhasil melangkah hingga semifinal tersebut, Indonesia punya 4 wakil tunggal putri yakni Fitriani, Hanna Ramadini, Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan.
Kini, bila penampilannya konsisten, bukan tidak mungkin Dinar bisa masuk tim putri Indoensia untuk tampil di Uber Cup 2018. Apakah kamu setuju Dinar masuk tim Uber Cup?