Jakarta, IDN Times - Indonesia sempat mendapat teguran dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) terkait operasional tes yang tak berjalan dengan semestinya. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir memberikan tanggapannya.
“Nanti saya follow up, pasti. Pasti di-follow up,” kata Erick ditemui usai serah terima jabatan Menpora, di Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Menurut Erick, permasalahan dengan WADA bukan hal baru. Maklum, jelang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia juga pernah mendapat sanksi WADA.
“WADA kayaknya dari zaman Asian Games juga kena terus kita ya. Jadi bukan sesuatu yang baru. Jadi nanti kita coba konsolidasikan,” ujar Erick yang pernah menjabat sebagai Ketua Pelaksana Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Ketua Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) Gatot Dewa Broto mengingatkan sejumlah sanksi mengancam Indonesia jika teguran WADA tak diindahkan. Mulai dari larangan mengibarkan bendera hingga tak boleh jadi tuan rumah turnamen internasional, bisa saja hadir andai WADA menyatakan Indonesia tak patuh pada aturan yang berlaku.
"Banyak (peluang sanksi). Kita tidak boleh jadi host. Host international event tidak boleh. Paling benderanya tidak boleh (dikibarkan). Sepert Rusia pakai bendera NOC, National Olympic Committee," kata Gatot kepada IDN Times pada Jumat (29/8/2025).
WADA berharap Indonesia bisa melakukan komunikasi terkait hal ini pada awal September 2025. Jika tidak dimitigasi, maka bukan tak mungkin Indonesia terkena sanksi seperti yang sempat terjadi pada 2021 lalu.
Serah terima jabatan Menpora dilakukan di Wisma Kemenpora pada 18 September 2025. Erick ditunjuk presiden Prabowo Subianto menjadi Menpora menggantikan Ditio Ariotedjo pada Rabu (17/9/2025), atau sehari sebelumnya.