Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bulu tangkis
ilustrasi bulu tangkis (unsplash/Stephan Rothe)

Intinya sih...

  • Menang rubber atas pasangan tuan rumah pada babak pertama

  • Menaklukkan pasangan unggulan kedua asal Jepang pada laga kedua

  • Mengalahkan rekan senegaranya pada perempat final

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum menjalani Australian Open 2025 dengan konsisten sejak babak awal. Mereka tampil rapi dalam tiap pertandingan, termasuk saat menghadapi pasangan unggulan kedua asal Jepang. Kemenangan penting pada fase tersebut membuat langkah menuju final terbuka.

Pada partai puncak yang digelar pada Minggu (23/11/2025), Rachel/Febi berhadapan dengan rekan satu pelatnas, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari. Pertandingan berjalan ketat, tetapi Rachel/Febi mampu menjaga momentum hingga meraih gelar juara. Perjalanan mereka di turnamen ini pun menarik untuk ditelusuri, terutama tentang bagaimana pasangan muda tersebut menuntaskan tiap tantangan.

1. Menang rubber atas pasangan tuan rumah pada babak pertama

Pada babak pertama, Rachel/Febi harus bekerja keras menghadapi pasangan tuan rumah, Gronya Somerville/Angela Yu. Pertemuan perdana antarkedua pasangan ini berlangsung ketat sejak game pertama, yang akhirnya direbut wakil Australia dengan skor 21-17. Namun, Rachel/Febi mampu beradaptasi pada dua game berikutnya dan menunjukkan permainan yang stabil.

Mereka membalikkan keadaan dengan kemenangan 21-14 dan 21-15, menyelesaikan laga dalam durasi 1 jam. Mengontrol ritme permainan menjadi kunci utama Rachel/Febi untuk meredam tekanan dari lawan yang bermain di hadapan pendukung sendiri. Hasil ini pun mengantarkan mereka melangkah ke babak selanjutnya dengan kepercayaan diri yang meningkat.

2. Menaklukkan pasangan unggulan kedua asal Jepang pada laga kedua

Pada laga kedua, Rachel/Febi berhadapan dengan pasangan unggulan kedua, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi asal Jepang. Pertemuan ini menjadi yang kedua bagi mereka. Rachel/Febi sempat kalah dari pasangan Jepang tersebut. Namun, mereka lebih matang dan mampu mengimbangi reli sejak awal pertandingan pada pertemuan kedua.

Rachel/Febi menuntaskan pertandingan dengan skor identik 25-23 dan 25-23 dalam durasi 1 jam 12 menit. Kemenangan ini membuat head-to-head kedua pasangan menjadi imbang 1-1. Hasil tersebut sekaligus menjadi salah satu kemenangan paling penting bagi Rachel/Febi untuk menjaga momentum menuju babak selanjutnya.

3. Mengalahkan rekan senegara pada perempat final

Pada perempat final, Rachel/Febi berhadapan dengan rekan senegara, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Game pertama berjalan dengan dominasi penuh Rachel/Febi yang mampu mengontrol tempo sejak awal. Mereka menutup game tersebut dengan skor 21-10.

Game kedua berlangsung ketat karena Apri/Fadia mulai menemukan ritme permainan mereka. Namun, Rachel/Febi tetap tenang pada momen krusial dan berhasil mengamankan kemenangan 21-19 dalam durasi 46 menit. Hasil ini membuat head-to-head kedua pasangan menjadi imbang 1-1 sekaligus mengantarkan Rachel/Febi ke semifinal.

4. Menang atas pasangan Amerika Serikat pada semifinal

Pada semifinal, Rachel/Febi berhadapan dengan pasangan Amerika Serikat, Francesca Corbett/Jennie Gai. Duel ini berlangsung cukup ketat karena kedua pasangan saling menekan sejak awal game. Meski begitu, Rachel/Febi mampu mempertahankan akurasi serangan dan menutup game pertama dengan skor 21-18.

Pada game kedua, Corbett/Gai mencoba meningkatkan agresivitas untuk membalikkan keadaan. Namun, Rachel/Febi tetap stabil dalam pengembalian bola dan lebih efektif pada momen penentuan. Mereka akhirnya menang 21-19 dalam durasi 50 menit sekaligus memperlebar rekor pertemuan menjadi 2-0 untuk keunggulan Rachel/Febi.

5. Mengalahkan rekan sesama pelatnas pada laga final

Pada laga final, Rachel/Febi menghadapi rekan sesama pelatnas, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari. Game pertama berjalan ketat, tetapi Febriana/Meilysa lebih stabil dalam penyelesaian poin demi poin. Rachel/Febi harus menyerah 18-21 dan mulai menyusun strategi baru untuk game berikutnya.

Memasuki game kedua dan ketiga, pertandingan makin intens dengan reli-reli panjang yang menuntut konsistensi tinggi. Rachel/Febi mampu memanfaatkan peluang penting dan akhirnya membalikkan keadaan dengan skor 21-19 dan 23-21. Setelah bertarung selama 1 jam 49 menit, mereka memastikan gelar juara Australian Open 2025 sekaligus menutup perjalanan di turnamen dengan catatan impresif.

Dengan kemenangan Rachel/Febi atas Febriana/Meilysa pada final, Indonesia berhasil mencatatkan all-Indonesian final perdana di sektor ganda putri tahun ini. Prestasi tersebut juga menegaskan kekuatan regenerasi bulu tangkis Tanah Air. Mereka telah menutup perjalanan di Australian Open 2025 dengan hasil luar biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team