Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sederet Jabatan Erick Thohir di Olahraga, Pernah Kuasai Inter Milan
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam peluncuran Government Technology (GovTech) INA Digital di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5/2024). (dok. Peruri)

Intinya sih...

  • Erick Thohir dekat dengan basket Indonesia sejak 1998, memimpin klub Satria Muda dan menjadi Ketua Umum Perbasi.

  • Terlibat dalam basket internasional, Erick pernah menjadi Presiden SEABA dan anggota Central Board FIBA.

  • Investasi di Inter Milan, DC United, Philadelphia 76ers, Oxford United, serta peran sebagai Chef de Mission kontingen Indonesia di Olimpiade.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Erick Thohir secara mengejutkan ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) baru menggantikan Dito Ariotedjo yang direshuffle pada 8 September 2025 lalu. Tentunya, hal ini di luar prediksi dari semua pihak, lantaran Erick sebenarnya tak pernah masuk bursa Menpora.

Sebelumnya, bursa Menpora sempat mengerucut ke beberapa tokoh seperti Moreno Soeprapto, Puteri Komarudin, Raffi Ahmad, hingga ada dukungan yang muncul agar Taufik Hidayat promosi. Tapi, pada akhirnya Erick yang digeser dari kursi Menteri BUMN ke Menpora.

Sebenarnya, olahraga hal barang baru untuk Erick. Dia sudah malang melintang di berbagai cabang olahraga. Mulai dari jadi salah satu orang paling penting dari terselenggaranya Asian Games 2018 hingga menjadi penguasa Inter Milan pada zamannya.

Berikut catatan sederet jabatan Erick Thohir di dunia olahraga.

1. Lekat dengan basket di Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (IDN Times/Tino).

Erick sebenarnya sangat dekat dengan basket Indonesia. Pada tahun 1998, Grup Mahaka yang dinahkodai oleh Erick Thohir bersama beberapa rekanan mengambil alih pengelolaan klub Satria Muda. Klub tersebut sejatinya sudah berdiri sejak 28 Oktober 1993.

Melansir laman resmi Satria Muda, Erick melakukan perbaikan manajemen dan langsung membuahkan dampak positif. Satria Muda kemudian keluar menjadi juara KOBATAMA pada 1999, yang menjadi gelar pertama sepanjang sejarah klub.

Kiprahnya berlanjut di basket Tanah Air. Pada 2004-2006, Erick menjadi Ketua Umum Perbasi (Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia). Masa baktinya berlanjut ke 2006 hingga 2010.

2. Aktif di basket Internasional

Menteri BUMN, Erick Thohir mengapresiasi transformasi bandara yang dilakukan InJourney. (dok. InJourney)

Kiprah Erick di dunia basket tak berhenti dalam level nasional. Erick pernah menjadi Presiden Asisiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama tiga periode yakni pada 2006 hingga 2019.

Peran Erick di dunia basket juga semakin besar, karena terlibat sebagai anggota Central Board Federasi Bola Basket Dunia (FIBA) untuk dua periode sejak 2019-2023. Selain itu, Erick juga jadi salah satu orang penting di balik layar yang  menjadikan Indonesia salah satu tuan rumah Piala Dunia Bola Basket 2023 lalu bersama Jepang dan Filipina.

3. Tanam saham di Inter Milan, DC United, Philadelphia 76ers, hingga Oxford United

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Dok. PSSI)

Investasi Erick tak cuma di olahraga nasional. Dia tercatat pernah memiliki saham mayoritas di raksasa Serie A, Inter Milan. Bahkan, pada 2013 hingga 2018, Erick sempat menjabat sebagai Presiden Klub. Selama memimpin, Nerazzurri susah bersaing. Meski melakukan pergantian pelatih empat kali, Inter tak mampu dibawa juara di masa kepemimpinannya, hingga akhirnya dijual ke Suning Group.

Erick juga punya saham di klub NBA, Philadelphia 76ers, sejak 2011 lalu. Dia bermitra dengan satu pengusaha Indonesia lainnya yang masuk dalam grup pemilik Philadelphia 76ers, Handy Soetedjo. Namun, setahun kemudian Erick mulai menjual saham miliknya dari klub tersebut.

Setelah dari 76ers, Erick mulai menanamkan modalnya ke klub Major League Soccer, DC United. Dia memiliki saham di DC United selama enam tahun, hingga 2018 dan dilepas bersamaan dengan selesainya jabatan sebagai Presiden Inter.

Kini, Erick punya klub di Championship Inggris, Oxford United. Bersama pengusaha Indonesia lainnya, Anindya Bakrie, Erick mengelolanya sejak 2022 lalu.

4. Chef de Mission kontingen Indonesia di Olimpiade

Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. IDN Times)

Erick juga pernah mendapat peran penting untuk Tim Indonesia di Olimpiade dengan Chef de Mision (CdM) Indonesia untuk edisi 2012 di London. Sayangnya, saat dipimpin Erick, Indonesia mencatatkan rekor buruk. Kala itu, tradisi emas Olimpiade Indonesia terputus, karena tak ada satu pun cabang olahraga yang meraih emas, termasuk bulu tangkis.

Skuad Garuda pulang dengan tiga medali dari angkat besi, dua perak persembahan Triyatno (69 kg putra) dan Citra Febrianti (53kg putri), serta satu perunggu dari Eko Yuli Irawan (62kg putra).

Masih soal Olimpiade, Erick juga tercatat sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) sejak 2019. Kala itu, Erick menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai IOC member dalam 12 tahun sejak Rita Subowo (2007).

5. Jadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018

(Presiden Jokowi menyerahkan api obor Asian Games kepada Ketua INASGOC Erick Thohir di Istana Merdeka) ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Erick juga sempat menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada periode 2015-2019. Pada masa kepemimpinannya, Erick berkesempatan menjadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018 yang kala itu menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah.

Asian Games 2018 dihelat di dua tempat, Jakarta dan Palembang. Kala itu, Indonesia mendapat banyak pujian dan dianggap sukses dalam pelaksanaan dan prestasi.

Pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia finis pada peringkat keempat. Pasukan Garuda meraih total 98 medali yang terdiri dari 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

6. Kini, dengan PSSI

Erick Thohir ditemui setelah pertandingan Kualifikasi Piala Asia. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Erick kini sangat lekat dengan sepak bola nasional, karena terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 pada Kongres Luar Biasa 16 Februari 2023 lalu. Tapi, sebenarnya Erick juga sudah lama berkiprah di sepak bola Indonesia.

Dia pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama Persib Bandung, dan sejak 2021 menjadi pemegang saham di Persis Solo. Kini, Erick punya dua jabatan penting, Menpora sekaligus Ketua Umum PSSI. Tentunya, Erick harus bersikap bijak agar kedua jabatannya itu tak bersinggungan atau menjadi area dalam konflik kepentingan.

Editorial Team