Podium ganda putra di BWF World Tour Final 2019. (instagram.com/bwf.official)
Sejak BWF World Tour Finals digelar pada 2018, Indonesia rutin menempatkan wakil di turnamen penutup musim dunia, terutama di nomor tunggal putra, ganda putra, dan sesekali ganda campuran, namun prestasi juara Indonesia baru tercatat sekali yaitu lewat pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra pada edisi 2019. Pada edisi-edisi berikutnya (2020–2024), Indonesia tetap mengirim wakil seperti Jonatan Christie, dan pasangan ganda putra/top ranking lainnya, tetapi belum ada gelar juara tambahan sampai 2024.
Di BWF World Tour Finals 2025, Indonesia mengirim lima wakil yang berlaga di empat sektor: Jonatan Christie (tunggal putra), Putri Kusuma Wardani (tunggal putri), dua pasangan ganda putra (Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri), serta pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
Prestasi mereka di 2025 belum menghasilkan gelar juara, tetapi beberapa wakil tampil kompetitif hingga fase grup dan babak lanjut. Secara keseluruhan, keikutsertaan Indonesia konsisten, namun pencapaian juara di World Tour Finals hanya satu kali, yakni di ganda putra 2019.
Apa itu BWF World Tour Finals? | Turnamen penutup musim bulu tangkis tahunan yang mempertemukan 8 pemain/pasangan terbaik dunia berdasarkan poin tur tahunan. |
Sejak kapan World Tour Finals digelar? | Konsep final ini sudah ada sejak 1983 dengan nama berbeda-beda, lalu sejak 2018 dikenal sebagai BWF World Tour Finals. |
Siapa saja yang bisa ikut World Tour Finals? | Hanya 8 pemain atau pasangan teratas di klasemen tur dunia di setiap sektor yang lolos World Tour Finals. |
Apa yang membuat World Tour Finals istimewa? | Ini adalah turnamen paling bergengsi di akhir musim, diikuti hanya oleh pemain/pasangan dengan performa terbaik satu tahun penuh. |
Bagaimana sejarah awal turnamen BWF World Tour Finals? | Turnamen penutup musuh bulu tangkis ini bermula dari World Badminton Grand Prix Finals pada 1983, kemudian berubah format dan nama (termasuk Super Series Finals) sebelum menjadi World Tour Finals sejak 2018. |