Pexeles : ilustrasi beladiri
Lalu bagaimana karate berkembang di Indonesia? Masuknya olahraga bela diri ini ke Indonesia dibawa oleh para mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan studinya di Jepang. Ada beberapa tokoh mahasiswa yaitu Baug Adikusumo, Muchtar, Karyanto, Haryono, Anton di Lesiangi, Chairul Taman, Sabeth Muchsin, dan Marcus Basuki.
Selain itu kedatangan beberapa ahli-ahli karate Jepang seperti Masathosi Nakayama Shotokan, Masutatsu Oyama Kyokushinryu, Ishilshi Gojuryu serta Hayashi Shitoryu juga mampu membuat karate berkembang pesat di Indonesia.
Pada tahun 1972 dibentuklah sebuah organisasi yang bernama Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI). Wadah organisasi ini membawahi seluruh organisasi perguruan karate di Indonesia. Sebelumnya sempat dibentuk wadah dengan nama PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia), namun karena ketidakcocokan anggotanya, PORKI dibubarkan dan diganti dengan FORKI.
Karate sangat banyak memiliki aliran di dalamnya. Masih-masing aliran karate ini memiliki ciri khas tersendiri tergantung dari guru di tempat tersebut. Beberapa aliran karate seperti:
- Budokai.
- Chito Ryu.
- Go Kan Ryu.
- Goju Kai.
- Gosoku Ryu.
- Isshinryu.
- Jukido Jujitsu.
- Kobudo.
- Kyu Shin Ryu.
- Oyama Karate.
- Seibukan.
Dan masih banyak aliran karate lainnya yang berkembang di seluruh dunia.
Jika kamu berminat belajar karate, kamu bisa mencari dojo-dojo karate yang ada di sekitar rumahmu. Kamu wajib belajar dari tingkat dasar agar kamu memahami teknik-teknik dasar di karate.