Jika di lapangan Owi dan Butet selalu terlihat kompak, ternyata di luar itu gak melulu begitu, lho. Sebab ada saat keduanya terlibat perang dingin: Tak saling bertegur sapa.
Butet mencontohkan, satu tahun sebelum Olimpiade 2016, hubungannya dengan Owi memburuk. "Sempat perang dingin," kata Butet. "Kita semua full stress."
Perang dingin tersebut antara lain karena tekanan yang begitu hebat kepadanya dan Owi. Maklum, medali olimpiade adalah impian semua atlet, termasuk Owi dan Butet.
Sementara lawan mereka saat itu sangat berat, salah satunya adalah duet Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China. "Enam, tujuh kali pertemuan (melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei) kami kalah terus, gak pernah menang," kata Butet mengenang.
Saat itu, di tengah tekanan dan situasi dingin dengan Owi, mendadak muncul optimisme di dada Butet. "Saya merasa harus menang di Olimpiade," kata Butet. "Puji Tuhan itu tercapai."
Saat itu Owi/Butet bertemu Zhang Nan/Zhao Yunlei di laga semifinal Olimpiade 2016. Secara mengejutkan, Owi/Butet menang dua set langsung dengan skor 21-16, 21-15.
Kemenangan ini mempertemukan keduanya dengan pasangan asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Ying, di laga final. Dan, seperti diketahui, Butet dan Owi berhasil merebut medali emas Olimpiade 2016.