Jakarta, IDN Times - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berhasil menembus posisi lima besar dunia versi BWF. Keduanya melesat enam tingkat pekan ini, atas sejumlah pencapaiannya di beberapa turnamen, termasuk menembus semifinal Malaysia Open 2023.
Ini menjadi posisi tertinggi Apriyani/Fadia sejak dipasangkan pertama kali pasca Olimpiade 2020. Bukan tak mungkin, keduanya bisa naik lebih tinggi, menyusul performanya yang kian solid.
Apriyani/Fadia mengoleksi 70.300 poin hingga 17 Januari 2023. Mereka berada satu tingkat di bawah ganda Korea Selatan, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong, yang mengantongi 75.390 poin.
Jarak Apriyani/Fadia juga cukup jauh dari posisi tiga besar. Sebab, Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China) yang ada di posisi tiga, mengoleksi 76.758 poin. Sementara, Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang) mendulang 81.913 poin.
Ratu di ganda putri, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), masih belum tergoyahkan dengan torehan 104.816 poin.
Sebenarnya, torehan Apriyani/Fadia sudah melebihi ekspektasi. Pelatih ganda putri, Eng Hian, sebenarnya hanya menargetkan anak asuhnya bisa menembus delapan besar dunia terlebih dulu.
Dengan begitu, setidaknya Apriyani/Fadia sudah bisa menembus putaran final Olimpiade 2024, Paris.
"Target Apri/Fadia secepat mungkin masuk top elite dunia, yaitu delapan besar," kata Eng Hian, mengutip ANTARA.
Semula, Apriyani/Fadia dijadwalkan turun di tiga turnamen secara beruntun, mulai dari Malaysia Open, India Open, dan Indonesia Open 2023 pekan depan.
Hanya saja, rencana tersebut gagal dilakukan. Sebab, Fadia tak mungkin menemani Apriyani lantaran cedera. Fadia mengalami cedera engkel dan harus dirawat secara intensif agar bisa main di Indonesia Open 2023.