Perjalanan tim putri Indonesia dalam kejuaraan Badminton Asia Team Championships tidaklah mudah. Pasalnya Indonesia harus tergabung dengan raksasa bulutangkis China di grup Z bersama Singapura.
Pertandingan pertama di babak grup dilewati dengan mudah karena mengalahkan Singapura dengan skor 5-0. Tetapi di pertandingan selanjutnya, Indonesia bertemu China untuk memastikan juara grup karena sama-sama mengoleksi satu kemenangan.
Melawan China tidaklah mudah, hal ini mengingat beberapa pertemuan tim putri Indonesia dengan China dimana Indonesia harus menyerah. Namun karena China hanya diperkuat pemain muda dalam kejuaraan kali ini, maka Indonesia berhasil pun menang tipis 3-2 atas China.
Alhasil, tim putri keluar sebagai juara grup dan lolos ke perempat final. Di babak perempat final, Indonesia bertemu dengan India. India mempunyai kekuatan dari sektor tunggal putri, Pusarla Sindu.
Pertandingan kontra India, pada partai pertama Indonesia harus kehilangan 1 poin setelah Fitriani kalah dari Sindhu. Hal ini sudah sangat jelas mengingat Sindhu secara kualitas unggul jauh atas Fitri.
Tetapi pada game berikutnya, Indonesia mampu mengembalikan kemenangan dengan tiga kemenangan berturut-turut. Apriyani/Greysia, Hanna Ramdini, dan Anggia/Ketut mampu memenangkan laga sehingga Indonesia menang 3-1 atas India dan berhak lolos ke babak semifinal.
Sayangnya pada babak semifinal Indonesia bertemu dengan unggulan pertama kejuaraan yaitu Jepang. Jepang yang materi pemainnya masuk 10 besar BWF dengan mudah menang telak 3-0 atas Indonesia. Fitriani, Gresyia/Aptiyani, dan Gregoria masing-masing harus takluk dengan wakil Jepang.
Hasilnya tim putri gagal melaju ke babak final BATC 2018. Meskipun begitu, tim putri Indonesia meraih medali perunggu karena mampu menjadi peringkat 3/4 dalam kejuaraan.