salah satu momen pada balapan Formula 1 GP Singapura (formula1.com)
Lebih lanjut, Azhan Shafriman menyebut bahwa Singapura membuat langkah yang bagus dalam mempromosikan balapan di Marina Bay Street Circuit yang tak hanya sebagai sebuah balapan. Ada unsur hiburan yang juga disuguhkan kepada para penonton yang hadir dengan digelarnya konser dan sejumlah acara pendukung lainnya.
Hal tersebut yang dirasa perlu dipikirkan secara matang oleh Malaysia jika ingin Formula 1 kembali mengaspal di Sirkuit Sepang. Pasalnya, aspek lain di luar balapan bisa menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk menyaksikan balapan dan berpotensi membawa keuntungan bagi pihak penyelenggara.
"Jika Formula 1 kembali ke Malaysia, itu harus bergantung pada sesuatu yang lain, bukan hanya pada balapan. Pasti ada tujuan lain mengapa kami menggelar Formula 1," tandas Azhan dikutip PlanetF1.
CEO Formula 1, Stefano Domenicali, berulang kali menyebut bahwa permintaan sejumlah negara untuk bisa menjadi tuan rumah balapan melebihi tempat yang tersedia dalam kalender. Apalagi, musim depan Formula 1 bakal menjalani musim terpanjang dalam sejarah kejuaraan dengan mengadakan 23 seri balap.
Kondisi itu tentu mendorong harga kontrak kian melambung demi mengamankan posisi menggelar balapan. Menilik dari situasi yang ada di Formula 1 dan perekonomian Malaysia saat ini, rasanya sulit mengharapkan Sirkuit Sepang menjadi tuan rumah dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan.