Aksi para pembalap Indonesia di cabang olahraga balap sepeda disiplin BMX (PB ISSI / Nick Hanoatubun)
Sebenarnya, poin Sifa sama dengan rider China, Qu Quanquan. Tapi, Sifa punya catatan waktu jauh lebih baik di run ketiga.
Pada moto run pertama, Sifa dengan waktu 44,065 detik hanya finis di posisi ketiga. Sementara, Quanquan menjadi yang terdepan dengan waktu 42,483 detik.
Begitu juga di moto run kedua, lagi-lagi Sifa hanya menempati peringkat kedua setelah menorehkan catatan waktu 43,290 detik, sebaliknya Quanquan kembali finis terdepan usai menorehkan catatan waktu 41,827 detik.
Tapi di run ketiga, pebalap kelahiran 9 Juli 2003 tersebut menjadi yang tercepat dengan catatan 43,918 detik. Sementara Quanquan hanya finis di posisi keempat dengan 44,964 detik.
Namun, aturan dari Asian Games yang menggunakan poin ternyata menguntuungkan Sifa. Pada akhirnya, dia bisa keluar sebagai juara.
"Moto pertama ditentukan dari ITT (individual time trial). Lalu, moto kedua ditentukan dari hasil moto pertama, kemudian moto ketiga dihasilkan dari moto kedua. Moto run ketiga (terakhir) ini adalah final," kata Pelatih Kepala Balap Sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo, usai pertandingan di Chun'an Jieshou Sports Centre BMX, Hangzhou, Cina, Minggu (1/10/2023).