Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli (Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team)
Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli (Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team)

Mandalika, IDN Times - Nyaris seluruh pembalap dengan motor Ducati mengalami kesulitan sepanjang MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Sepanjang Jumat (4/10/2025) hingga hari ini, para pembalap dengan motor Ducati kewalahan.

Hanya rider Gresini Racing, Fermin Aldeguer, yang cukup menjanjikan. Dia mampu merebut posisi dua saat start di balapan sprint dan utama nantinya, lantaran hasil bagus sepanjang kualifikasi.

Rekan Aldeguer, Alex Marquez, bahkan harus start dari posisi tujuh dan kakaknya, Marc Marquez, di posisi sembilan. Disusul pada posisi 11 ada pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio, serta Franco Morbidelli pada posisi 13.

Paling parah adalah Francesco Bagnaia. Dia malah menjadi pembalap dengan motor Ducati terbuncit posisinya.

1. Susah mengaspal di Mandalika

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli (Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team)

Morbidelli mengaku merasa kesulitan buat mengaspal di Mandalika. Kondisinya agak kompleks, karena selain racikan motor, ada juga masalah yang dialami dari segi karakter trek, termasuk temperatur tinggi.

"Sangat kompleks, tak diragukan lagi. Kondisi trek begitu sulit dan susah untuk untuk mendapatkan celah tepat untuk kinerja terbaik. Memanaskan dan mencapai level cengkeraman terbaik cukup membuang waktu. Dan terkadang, sudah cukup, tapi motor malah bekerja dalam beban tinggi," kata Morbidelli di Sirkuit Mandalika.

2. Masalah Morbidelli gak cuma ban, tapi kombinasi

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli (Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team)

Kesulitan yang dialami Ducati, menurut Morbidelli, merupakan kombinasi dari kondisi trek dan racikan motor. Kondisi aspal, meski bersih, tak selamanya membantu. Ketika aspal telah menciptakan panas yang ideal, malah ban tak bekerja dengan baik.

"Selalu kombinasi, ban dan trek saling mendukung. Terkadang aspal tak membantu, kemudian sebaliknya," ujar pria berdarah Brasil-Italia tersebut.

3. Frustrasi tapi harus bangkit

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Franco Morbidelli (Dok. Pertamina Enduro VR46 Racing Team)

Morbidelli mengaku frustrasi dengan kondisi yang dialaminya. Namun, dia harus mencari jalan keluar demi tampil impresif sepanjang balapan.

"Kadang, situasi begini memaksa Anda harus lebih konservatif atau mengambil risiko besar. Periode yang suit, tapi saya percaya diri dan semoga bisa membalap dengan baik," kata Morbidelli.

Editorial Team