AHY saksikan langsung street dance dan dancesport di FORNAS 2025 NTB. (Dok. Kemenekraf)
Sementara, Rifky menegaskan pentingnya pembinaan profesional terhadap seni pertunjukan, khususnya street dance. Menurutnya, kebutuhan akan seni tari tidak hanya terbatas pada festival.
“Kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam pembinaan generasi muda dan peningkatan kualitas seni pertunjukan, baik di tingkat lokal, nasional, hingga global,” ungkap Rifky.
Kementerian Ekonomi Kreatif saat ini membawahi 17 subsektor ekonomi kreatif yang terbagi ke dalam empat klaster: budaya, desain, media, dan teknologi digital. Seni pertunjukan, termasuk street dance, berada dalam klaster berbasis budaya yang mendapat perhatian khusus.
“Ekosistem tari seperti street dance sangat kompleks dan saling terhubung. Dia menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pelatih, koreografer, desainer kostum, hingga para talenta muda. Ini adalah subsektor yang beririsan dengan musik, media, dan hiburan,” jelas Rifky.