Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sirkuit Internasional Losail di Qatar (formula1.com)
Sirkuit Internasional Losail di Qatar (formula1.com)

Pada 21 November 2021 mendatang, Qatar akan menggelar balapan Formula 1 untuk pertama kalinya. Sirkuit Internasional Losail yang biasanya dipakai ajang balap MotoGP bakal mencicipi ketatnya persaingan dari balapan jet darat itu.

Namun, akan ada hal yang beda dari gelaran Formula 1 di Qatar. Salah satunya, sampanye yang biasanya diberikan kepada pembalap yang finis di posisi podium tak akan tampak nanti.

1. Sampanye bakal diganti dengan alternatif lain

Salah satu perayaan podium Formula 1 (formula1.com)

Abdulrahman Al Mannai selaku presiden Qatar Motor and Motorcycle Federation menyebut bahwa sampanye tak akan ada pada seremoni podium. Nantinya, akan ada pengganti untuk minuman tersebut yang akan diberikan kepada pembalap.

“Kami punya nilai dan budaya milik kami dan kami menghargai budaya pihak lainnya. Kami tidak akan menggunakan sampanye atau alkohol selama di podium. Akan tetapi, kami akan menggunakan alternatif lain untuk merayakan kemenangan pembalap di podium,” ujar Mannai dilansir GPBlog.

2. Para pembalap boleh sampaikan pandangannya terkait isu tertentu di GP Qatar

Gerakan sosial yang disuarakan pembalap Formula 1 (thesportsrush.com)

Selain soal sampanye, pihak promotor GP Qatar juga memberikan penjelasan mengenai kebebasan berpendapat para pembalap Formula 1 saat balapan di Losail. Mannai menekankan bahwa Qatar sangat terbuka dengan kritik yang disampaikan para pembalap mengenai berbagai hal.

“Kami senang mendukung para pembalap mengungkapkan pandangannya pada platform mereka. Kami tak melihatnya sebagai sebuah masalah di Qatar sebab mereka bebas mengungkapkan apa yang mereka ingin sampaikan.”

3. Beberapa pembalap getol suarakan pendapat mengenai isu sosial

Lewis Hamilton menyuarakan Black Lives Matter (independent.co.uk)

Mannai mmberi kebebasan kepada para pembalap untuk menyuarakan kritik berkaitan dengan aktivitas di luar persoalan mengenai teknis balapan. Lewis Hamilton merupakan salah satu sosok yang paling getol menyuarakan gerakan Black Lives Matter.

Selain itu, ada nama Sebastian Vettel yang juga dalam beberapa kesempatan menyuarakan pendapatnya terhadap sejumlah isu sosial. Terbaru, pemilik empat gelar juara dunia itu menyoroti aturan di Hungaria yang dianggap mendiskriminasi LGBT.

4. Qatar sempat dikritik terkait masalah tenaga kerja yang membangun fasilitas Piala Dunia 2022

Abdulrahman al-Mannai selakau presiden Qatar Motor and Motorcycle Federation (staddoha.com)

Sebelumnya, Qatar dikritik oleh sejumlah tim nasional sepak bola Norwegia, Jerman, Belgia, dan Belanda jelang Piala Dunia 2022. Mereka memberi kritik terhadap kondisi ratusan pekerja yang mengerjakan proyek konstruksi stadion untuk ajang empat tahunan itu. 

Hal tersebut direspons dengan menghapus aturan yang melarang pekerja mengganti majikan, menghapus syarat izin keluar, dan memperkenalkan gaji minimum 1,3 dolar AS per jam.

“Qatar terbuka pada kritikan. Qatar telah bekerja sejak beberapa tahun lalu untuk meningkatkan berbagai terkait masalah tenaga kerja. Kami membuat progres baik. 

Pastinya belum mencapai sistem yang sempurna. Tapi, keterbukaan dan kemitraan kami dengan banyak lembaga internasional telah membantu kami membuat peningkatan,” jelas Mannai dikutip France24.

5. Qatar teken kontrak tuan rumah F1 selama 10 tahun

Suasana sirkuit Losail pada malam hari (formula1.com)

Terkait tuan rumah Formula 1, Qatar telah meneken kontrak selama 10 tahun mulai tahun 2023 mendatang. Pada musim ini, GP Qatar berstatus sebagai pengganti GP Australia yang dibatalkan akibat pandemi COVID-19.

GP Qatar akan menjadi satu dari tiga seri balap di Timur Tengah yang akan menutup musim 2021. Dua balapan lainnya akan berlangsung di Arab Saudi pada 5 Desember dan Abu Dhabi pada 12 Desember.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy