Legenda bulu tangkis dunia dari Indonesia, Taufik Hidayat. Twitter/@bwfmedia
Ada tren unik yang muncul di sektor tunggal putra Indonesia. Walau pebulutangkis Indonesia pertama yang meraih gelar prestisius di All England adalah orang kelahiran Jawa Barat, yakni Tan Joe Hok, nyatanya, sangat sedikit sekali ada talenta dari provinsi tersebut yang sanggup mengikuti jejak pria yang juga dikenal dengan nama Hendra Kartanegara ini.
Selepas era Joe Hok, mayoritas legenda bulu tangkis Indonesia di sektor tunggal putra adalah putra daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rudy Hartono, sang raja All England, yang sukses 8 kali menjuarai turnamen bergengsi itu, di mana 7 di antaranya dilakukan dalam 7 tahun beruntun, adalah pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur.
Setelah era Rudy, muncul sang legenda lain, Liem Swie King. Berbeda dari sang senior, King adalah bocah asli Kudus, yang kala itu ditempa langsung oleh PB Djarum sehingga sosoknya melegenda seperti sekarang. King pensiun pun, tongkat estafet diteruskan oleh juniornya, sesama putra daerah Kudus, yakni Hariyanto Arbi. Dan di era yang berbarengan dengan Arbi, ada juga nama Alan Budikusuma, suami dari Susy Susanti, jawara Olimpiade 1992 yang lahir di Surabaya, Jawa Timur.
Baru di era Taufik-lah, Jawa Barat kembali mencuat ke permukaan. Taufik meneruskan estafet dari Tan Joe Hok sebagai talenta dari Tanah Pasundan yang sukses jadi andalan di sektor tunggal putra Indonesia.