Petarung muda MMA Indonesia, Jerico Moi dan Rico Sanusi, akan berlaga di GAMMA World Championship. (dok. PB Pertacami)
Beda dengan Jerico, perjalanan Rico malah lebih mulus masuk ke beladiri. Tapi, masalah Rico berasal dari akademik. Ketika masih sekolah, Rico ternyata sering bertengkar dengan teman-temannya.
Bahkan, dia sering dapat oleh-oleh dari sekolah dengan memar, luka, dan lainnya, di tubuh. Orang tua Rico juga sering berurusan dengan guru Bimbingan Konseling akibat kenakalan Rico. Sampai akhirnya, Rico dikirim ke pamannya, Jeremia Siregar, untuk dididik.
Bersama pamannya, Rico ternyata mengenal beladiri lebih dalam. Tak heran, karena Jeremia merupakan petarung profesional pula. Kemudian, Rico mulai mendalami sejumlah beladiri mulai dari wushu hingga muaythai.
"Kalau sekarang saya pasti ada tujuan. Pastinya, pertama saya ingin membahagiakan orang tua. Saya akan berlatih keras, mewujudkan mimpi menjadi atlet berprestasi. Saya akan mengikuti event-event amatir dan semacamnya di tahun-tahun ke depannya, dan seiringnya waktu nanti akan bermain di pro. Saya akan buktikan kepada semua orang layak," ujar Rico.