Emmanuelle Amandio saat ikut serta di ajang D1GP China (.instagram.com/emmanuelle_amandio)
Seiring waktu, Amandio kembali mengalami kendala. Kejuaraan yang diikutinya di Jepang memiliki aturan untuk memakai ban yang menjadi sponsor utama di ajang yang dirinya ikuti. Alhasil, dirinya tak bisa ikut lantaran tidak memakai ban yang diminta penyelenggara.
Ketika pulang ke Indonesia, Amandio mendapat undangan dari Red Bull di China untuk bertanding di ajang Red Bull Drift Battle. Tanpa pikir panjang, dirinya mengambil kesempatan untuk ikut. Hasilnya Amandio mampu meraih gelar juara Red Bull Drift Battel China pada 2015 dan runner-up pada 2016 dan 2017.
“Awalnya saya ragu untuk datang. Takut kecewa karena takutnya sebentar aja. Biaya untuk sampai ke tingkat lebih tinggi kan nggak murah. Saya banyak keluar duit sendiri. Ketika tahu diundang dan dibiayai Red Bull, saya langsung gas nggak peduli menang kalah,” kenangnya.
Perjalanan Amandio pun berlanjut ke ajang King of Asia Drift Championship. Saat mengikuti ajang itu, dia menyewa mobil dari beberapa kawan yang ada di beberapa negara yang disambangi ajang tersebut. Ini dilakukan sebab ia bertarung tanpa dana sponsor dengan mengandalkan bantuan dari beberapa rekan. Keterbatasan yang ada rupanya bukan penghalang. Dirinya justru mampu menduduki posisi overall kedua di ajang itu.
Setelah King of Asia Drift Championship, Amandio kembali mendapat tawaran dari pihak China untuk ikut D1GP di negara Tirai Bambu itu. Awalnya dia menolak karena takut kejadian gagal ikut balap terulang. Namun, dia justru difasilitasi oleh pihak yang mengontak dirinya agar bisa ikut serta di D1GP pada 2018. Sayangnya, bantuan dari pemerintah belum kunjung tampak.