Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dari kiri ke kanan: Ketum KONI Marciano Norman, Menpora sekaligus Ketum PSSI Erick Thohir, CdM SEA Games 2025 Bayu Priawan Djokosoetono, Sekjen KOI Wijaya Noeradi, Jumat (21/11/2025). (IDN Times/Tino).
Dari kiri ke kanan: Ketum KONI Marciano Norman, Menpora sekaligus Ketum PSSI Erick Thohir, CdM SEA Games 2025 Bayu Priawan Djokosoetono, Sekjen KOI Wijaya Noeradi, Jumat (21/11/2025). (IDN Times/Tino).

Intinya sih...

  • Anggaran naik drastis, kirim 996 atlet

  • Atlet Indonesia terbanyak keempat di 48 cabang olahraga

  • Kemenpora terapkan sistem promosi dan degradasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Daya tempur kontingen Indonesia di SEA Games 2025 akhirnya mencapai titik terang. Tim Merah Putih berkekuatan 996 atlet untuk memperebutkan medali di Thailand, pada 9-20 Desember.

Jumlah itu dipaparkan langsung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir, Jumat (21/11/2025). Jumlah itu naik signifikan dari edisi 2023 di Kamboja, yang hanya berkekuatan 599 atlet.

1. Dapat tambahan anggaran, bisa kirim banyak atlet

Ilustrasi medali emas kemenangan (Pixabay.com/michalnavrat)

Kemenpora percaya diri mengirim 996 atlet karena nilai anggarannya yang memadai. Erick menyatakan, anggaran untuk SEA Games 2025 mencapai Rp66 miliar, dari yang sebelumnya cuma Rp10 miliar.

"Terima kasih kepada rekan-rekan Kemenpora yang mengikuti pemikiran dan misi yang diberikan kepada saya oleh Bapak Presiden sehingga anggaran ini tembus di Rp 66 miliar. Dengan anggaran yang meningkat kita bisa mengirimkan sesuai permintaan cabor-cabor yaitu sejumlah 996 atlet," kata Erick dalam jumpa pers.

2. Tempur di 48 cabang olahraga, atlet Indonesia terbanyak keempat

Laga Timnas U-22 lawan Mali di Stadion Pakansari. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Total 996 atlet itu akan bertempur di 48 cabang olahraga (cabor). Dari 51 cabor yang dipertandingkan di SEA Games 2025, hanya tiga yang tidak diikuti Tim Merah Putih.

Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan terbesar keeempat. Thailand selaku tuan rumah sekitar 1.800 atlet, Filipina sekira 1.200 atlet dan Malaysia 1.100 atlet.

"Semua atlet yang dikirim adalah bukan atlet coba-coba dan saya tidak memandang bulu umur. Banyak atlet muda juga berprestasi ketimbang seniornya, yang seniornya harus tetap ngotot yang muda membalap. Tidak ada atlet dan pelatih titipan, kita target oriented dengan pendanaan seefisien mungkin," ucap Erick Thohir.

3. Ada promosi dan degradasi

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir di gedung Kemenpora, Jakarta (IDN Times/Tino Satrio)

Kemenpora menerapkan sistem promosi dan degradasi. SEA Games 2025 menjadi bahan evaluasi, bukan sekadar uji coba menjelang Asian Games.

Erick memberikan ultimatum kepada semua cabor, terkait adanya promosi dan degradasi. Ultimatum itu tentu diarahkan kepada 17 cabor unggulan, untuk menjadikan prestasi sebagai harga mati.

"Saya minta semua cabor serius membawa medali. Ajang ini juga mesti jadi evaluasi. Jadi kalau tidak sesuai dengan target, kami ada promosi degradasi," ujar Erick.

Editorial Team