Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi voli (pexels.com/Oleksandr Plakhota)

Intinya sih...

  • Argentina menjadi tim pertama yang terdegradasi dari VNL pada edisi perdana 2018, dengan hanya 1 kemenangan dan 14 kekalahan.

  • Bulgaria terdegradasi di penampilan pertamanya di VNL 2019, namun berhasil kembali tampil di VNL 2022 tanpa terdegradasi lagi.

  • Belgia terdegradasi dari VNL pada 2022 meskipun tidak finis sebagai tim terburuk, namun mereka berhasil comeback di VNL 2025.

Sektor putri Volleyball Nations League atau VNL 2025 akhirnya merampungkan fase grup. Delapan tim sudah dipastikan melaju ke perempat final. Satu tim yang terdegradasi juga sudah dipastikan.

Di VNL 2025 ini, tim voli putri Korea Selatan yang terdegradasi. Mereka menjadi tim kelima yang merasakan pahitnya degradasi. Sebelumnya, ada empat tim yang merasakan hal yang sama. Siapa saja tim tersebut? Termasuk Korea Selatan, berikut daftar lima tim voli putri yang pernah terdegradasi dari VNL.

1. Argentina terdegradasi pada edisi perdana VNL

Tim voli putri Argentina menjadi yang pertama terdegradasi dari VNL. Tim yang ditukangi Guillermo Orduna itu finis di dasar klasemen VNL 2018. Mereka tersingkir dengan koleksi 3 poin dari 1 kemenangan dan 14 kekalahan. Satu-satunya kemenangan yang mereka raih saat itu didapat saat berhadapan dengan Korea Selatan. Mereka menang 3 set langsung dengan skor 25-18, 26-24, dan 25-21.

Sejak terdegradasi, Argentina belum mampu kembali ke panggung VNL. Sejauh ini, edisi 2018 menjadi satu-satunya edisi VNL yang berhasil mereka ikuti. Mereka juga menjadi tim voli putri Amerika Selatan terakhir selain Brasil yang berpartisipasi di VNL.

2. Bulgaria terdegradasi di penampilan pertamanya

Bulgaria tampil untuk pertama kalinya di VNL 2019 dengan menggantikan Argentina yang terdegradasi di VNL 2018. Sayangnya, debut mereka tidak mulus. Tim asuhan Ivan Petkov itu langsung terdegradasi setelah mendekam di dasar klasemen akhir dengan total 7 poin dari 2 kemenangan dan 13 kekalahan. Dua kemenangan mereka saat itu didapat dari Korea Selatan dan Serbia dengan 4 set.

Meskipun terdegradasi di partisipasi pertamanya, Bulgaria tidak butuh waktu lama untuk kembali mentas di VNL. Mereka kembali tampil di VNL 2022 dengan menggantikan Rusia yang didiskualifikasi FIVB. Sejak kembali tampil di VNL 2022, performa mereka lebih konsisten dan tidak lagi terdegradasi hingga edisi 2025.

3. Belgia terdegradasi dengan menyakitkan di VNL 2022

Belgia menjadi tim voli putri ketiga yang merasakan degradasi dari VNL. Debut sejak edisi 2018, mereka harus rela terdegradasi di partisipasi keempatnya pada 2022. Kala itu, mereka terdegradasi dengan cukup menyakitkan. Sebab, mereka sejatinya tidak finis sebagai penghuni dasar klasemen. 

Belgia saat itu berakhir di posisi ke-15, tepat di atas Korea Selatan yang berada di posisi ke-16. Mereka mengoleksi 8 poin dengan perincian 4 kemenangan dan 8 kekalahan. Hasil itu jauh lebih baik dibandingkan Korea Selatan yang nirkemenangan. Sayangnya, mereka tetap terdegradasi karena Korea Selatan merupakan tim core atau inti yang kebal degradasi. Meskipun tersingkir dengan cukup menyakitkan, Belgia mampu kembali tampil di VNL. Mereka resmi comeback di VNL 2025 dan terhindar dari degradasi.

4. Kroasia terdegradasi di VNL 2023 meskipun bukan tim terburuk

Selanjutnya, tim voli putri yang pernah terdegradasi dari VNL adalah Kroasia. Debut dengan menggantikan Belgia pada 2023, mereka langsung tersingkir di penampilan pertamanya. Mereka terdegradasi dengan skenario yang sama seperti Belgia pada 2022. Tim besutan Ferhat Akbas itu tetap terdegradasi meskipun tidak menghuni dasar klasemen.

Saat itu, Korea Selatan lah yang berada di klasemen terbawah. Namun, mereka tetap bertahan karena berstatus tim inti. Sementara itu, Kroasia harus rela tersingkir meskipun mengoleksi poin dan kemenangan yang lebih banyak dari Korea Selatan. Mereka finis dengan total 6 poin dari 2 kemenangan dan 10 kekalahan, sedangkan Korea Selatan kembali finis tanpa satu pun kemenangan. Sayangnya, setelah terdegradasi, Kroasia belum mampu kembali ke VNL hingga saat ini.

5. Korea Selatan terdegradasi di VNL 2025

Terbaru, tim voli putri yang terdegradasi dari VNL adalah Korea Selatan. Tampil tujuh edisi berturut-turut, Kang So Hwi dkk. akhirnya terdegradasi di VNL 2025. Mereka terdepak dari VNL setelah duduk di posisi terbawah klasemen akhir dengan 5 poin dari 1 kemenangan dan 11 kekalahan. Satu-satunya kemenangan mereka diraih atas Kanada dalam duel sengit 5 set.

Ini bukan kali pertama Korea Selatan finis di dasar klasemen VNL. Pada edisi 2022 dan 2023, mereka juga menjadi penghuni dasar klasemen. Namun, mereka lolos dari lubang degradasi karena berstatus tim inti. Pada edisi 2025 ini, regulasi tim inti dihapus sehingga mereka akhirnya terdegradasi.

Lima tim di atas menjadi saksi bahwa persaingan di VNL putri memang tidak mudah. Bahkan tim-tim yang sempat tampil reguler seperti Korea Selatan pun tak luput dari ancaman degradasi saat status tim inti tak lagi jadi jaminan aman.

Perubahan regulasi dan makin meratanya kekuatan tim peserta membuat setiap musim VNL semakin kompetitif. Siapa pun bisa naik dan siapa pun bisa tersingkir. Menarik untuk ditunggu siapa yang akan menggantikan posisi Korea Selatan di edisi berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team