Tinggalkan Red Spark, Megawati Resmi Gabung Jakarta BIN

Jakarta, IDN Times - Atlet voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, resmi kembali ke tanah air pada musim 2024. Usai bermain di kompetisi Korea Selatan, dia akan bergabung dengan Jakarta BIN pada Proliga 2024.
Ya, kiprah Megawati di Liga Voli Korea bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks telah berakhir. Namun, masih tersisa satu fun match lagi yang akan dijalani Megawati untuk Red Spark
1. Resmi diumumkan sebagai pemain
Lewat akun Insgramnya (@bin_volleyballclub), Jakarta BIN resmi mengumumkan bergabungnya Megawati dalam skuad mereka musim ini.
Dalam unggahan tersebut, foto Megawati terpampang bersama empat pemain lainnya yakni Dian Wijayanti, Alya Annastasya, dan Ni Nyoman Shaniawati.
Megawati akan menempati posisi opposite. Dia bakal mengenakan nomor delapan di BIN Jakarta untuk Proliga musim 2024.
2. Sudah ungah perpisahan dengan Red Spark
Pertama kali berlaga di Liga Voli Korea Selatan, performa Megawati sangat impresif. Dia menjadi salah satu andalan Red Sparks sebagai opposite hitter dengan total sumbangan 797 poin musim ini.
Namun, angka itu tak membuat kontrak Megawati diperpanjang bersama Red Spark. Dia pun sudah sempat mengunggah salam perpisahannya untuk Red Spark beberapa hari lalu.
"Tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata. Aku cuma mau bilang aku sangat mencintaimu saudari-saudari ku. Sampai bertemu lagi. Terima kasih," tulis Megawati di laman Instagramnya (@megawatihangestrip).
3. Masih akan bermain bersama Red Spark
Megawati masih akan membela tim Red Sparks dalam pertandingan persahabatan di Indonesia. Red Sparks akan melawan tim Indonesia All Star di Indonesia Arena, Jakarta pada 20 April 2024.
Red Sparks ternyata tak meminta bayaran sepeser pun untuk menghibur pencinta voli tanah air. Hal itu diutarakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.
Indonesia sendiri mendatangkan Red Sparks lewat hasil kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan.
"Kalau tidak salah mengundang Red Sparks itu tanpa biaya. Hanya akomodasi, jadi tidak ada fee komersilnya. Alhamdulillah semua ini bisa karena mendapat dukungan dari pemerintah Korea Selatan. Ini memakai dana kelola yang ada di LPDUK," kata Menpora Dito, di Jakarta, pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu.