Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jonatan Christie tumbang di babak 32 besar Malaysia Open 2024 (dok. PP PBSI)
Jonatan Christie tumbang di babak 32 besar Malaysia Open 2024 (dok. PP PBSI)

Jakarta, IDN Times - Jonatan Christie mengaku terpukul setelah tumbang melawan wakil China, Lu Guang Zu, di babak 32 besar Indonesia Masters 2024, Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2024). Jonatan kandas usai jalani rubber game dramatis dengan skor 21-19, 19-21, 19-21.

Ini jadi kali ketiga beruntun Jonatan kandas sebelum menyentuh perempat final dari turnamen yang diikutinya. Hasil ini diakui Jonatan jauh dari harapannya.

1. Hasil jauh dari harapan, Jonatan merasa terpukul

Jonatan Christie tumbang di babak 32 besar Malaysia Open 2024 (dok. PP PBSI)

Jonatan Christie tumbang di babak 32 besar Malaysia Open 2024 awal bulan lalu. Hasilnya sedikit membaik setelah gugur di 16 besar India Open 2024 pekan lalu.

Namun, tren hasil pertandingan Jonatan justru memburuk. Bermain di hadapan publik sendiri, sekali lagi Jonatan harus kandas di babak awal. Kali ini dari Indonesia Masters 2024.

Jonatan mengaku terpukul dengan tiga hasil pertandingannya tahun ini.

"Menjadi salah satu pembelajaran, mungkin pukulan buat saya pribadi karena tiga turnamen ini hasilnya jauh dari harapan saya. Jauh dari target yang disiapkan," ujar Jonatan dalam konferensi pers.

2. Alami permasalahan teknis

Jonatan Christie tumbang di babak 32 besar Malaysia Open 2024 (dok. PP PBSI)

Jonatan mengaku melakukan evaluasi bersama pelatihnya setelah Malaysia Open 2024 dan India Open 2024. Menurut Jonatan, evaluasi yang diberikan terkait masalah teknik permainan.

"Ada hal yang gak bisa disampaikan. Secara garis besar, evaluasi lebih ke bagian teknik," ujar Jonatan.

3. Merasa perlu banyak berubah

Jonatan Christie tumbang di babak 32 besar Malaysia Open 2024 (dok. PP PBSI)

Jonatan menegaskan, hasil di Indonesia Masters 2024 ini jauh dari ekspektasi dan target yang ditetapkannya. Jonatan merasa perlu melakukan banyak perubahan.

"Saya rasa perlu ada yang diubah, ditambah juga mungkin dari latihannya," ujar Jonatan.

Saat berhadapan dengan Guang Zu, Jonatan mengatakan ada beberapa hal yang tak sesuai perkiraan. Misalnya perubahan shuttlecock yang dinilainya tiba-tiba jadi berbeda. Namun dia mengakui hal ini tak bisa jadi alasan karena lawan pun mengalami hal yang sama.

"Guang Zu juga beradaptasi di set kedua, dia lebih tenang dan sabar. Beberapa kali gak mudah untuk dimatikan," kata Jonatan.

Editorial Team