Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto, saat kunjungi legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin / Dokumentasi Kemenpora
Penuh prestasi, padanan kata yang tepat dilayangkan oleh Zainudin. Verawaty memang punya segudang prestasi di kancah internasional.
Julukan Ratu Bulu Tangkis disematkan kepadanya. Sebab, pada era 1970-an akhir, terlebih pada 1980-an, Verawaty mendulang banyak gelar.
Namanya mulai diperhitungkan pada 1977 silam. Kala itu, dia berhasil menyabet gelar juara di Netherland Open. Dia masih bermain di nomor ganda putri bersama Imelda Wigoena.
Verawaty, bersama Imelda, terus mencatatkan diri sebagai ganda putri terbaik dunia hingga 1980. Dia mampu menyabet gelar Denmark Open 1977/78, medali emas Asian Games 1978, Canada Open 1979, All England 1979, hingga jadi finalis Kejuaraan Dunia 1980.
Verawaty sempat berganti pasangan di 1981 bersama Ruth Damayanti. Pada periode itu, dia bersama Ruth sukses membawa pulang medali emas SEA Games.
Berselang lima tahun, Verawaty berpasangan dengan Ivana Lie. Kemudian, pada 1987 hingga 1990, Verawaty berpasangan dengan Rosiana Tendean, Yanti Kusmiati, dan Lili Tampi. Bersama mereka, Verawaty juga berhasil mengoleksi sejumlah gelar juara dan medali perunggu dari Asian Games 1990.