Xavier Marcos, Race Engineer Charles Leclerc yang Dibenci Tifosi

Scuderia Ferrari tak henti-hentinya mengejutkan tifosi. Sebelumnya, mereka resmi mendatangkan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, untuk membalap pada 2025 mendatang. Kabar mengejutkan lainnya kemudian datang dari salah satu pembalapnya, Charles Leclerc. Pembalap berusia 26 tahun itu mengonfirmasi akan mempertahankan race engineer-nya, Xavier Marcos Padros, pada 2024 ini.
Rupanya, ketetapan Leclerc menunjuk pria yang kerap disapa Xavi di tim strategis Ferrari menuai polemik di kalangan penggemar balap jet darat. Alih-alih jadi kawan yang memandu pembalapnya meraih kemenangan, kemampuan Xavi di balik layar malah dipertanyakan karena kerap menghasilkan keputusan inkonsisten. Strategi Xavi selama balapan beberapa kali berbuah malapetaka sehingga memupuskan harapan pembalap kebangsaan Monako itu meraih podium dan poin krusial.
Lantas, seperti apa sosok Xavier Marcos Padros ini? Simak ulasan di bawah ini, ya!
1. Awali karier insinyur di Formula 3000 sebelum merangkak ke Formula 1
Xavier Marcos Padros merupakan insyinyur kelahiran Spanyol. Dikutip dari Auto Bild, kehidupannya sebagai teknisi mobil balap dimulai sejak usia muda ketika bergabung di Formula 3000 sebagai race engineer pada 2004. Setahun kemudian, dia direkrut BNC Racing Team dan bertahan hingga 2008.
Empat tahun menimba ilmu di kasta kedua sudah cukup membuat bakat Xavi dilirik tim Formula 1. Dia lalu diboyong tim serba-Spanyol, Hispana Racing Team, pada 2010. Dia menjabat sebagai performance engineer di sana selama 2 tahun.