Demi mengembangkan potensinya, Rojas pun terpaksa meninggalkan keluarganya untuk berlatih di Spanyol pada 2015. Dia mendapatkan undangan langsung dari pelatih asal Kuba, Ivan Pedroso, yang bersedia menjadi pelatihnya, karena tahu potensi yang dimiliki Rojas.
Menarik jika melirik awal mula Rojas bisa gabung ke Barcelona. Semua karena algoritma dari Facebook. Satu waktu, Rojas mendapatkan saran berteman dengan Pedroso dari Facebook. Tanpa ragu, Rojas melayangkan permintaan pertemanan.
Pedroso menerimanya. Kemudian, Rojas juga menuliskan pesan kalau begitu mengidolakan Pedroso. Hingga akhirnya, Pedroso mengundangnya berlatih bersama Barcelona.
Benar saja, potensinya mulai semakin dikenali hingga Rojas mengambil spesialisasi lain di lompat jangkit. Dia meraih berbagai prestasi gemilang dan mendapat penghargaan dari negaranya, hingga bisa mendapatkan kontrak profesional dari Barcelona divisi atletik pada 21 November 2016.
Berbagai prestasi terus diukir Rojas, di awali menjadi Juara Dunia Kejuaraan Indoor Portland 2016, dia kemudian meraih medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro. Setelah itu dia kembali meraih gelar kejuaraan internasional mulai dari 2017-2019, sebelum akhirnya menyamai catatan legenda, Asnoldo Devonish, satu-satunya peraih medali Olimpiade atletik Venezuela.
"Seperti takdir, semua terjadi begitu saja. Saya bertemu Ivan cuma lewat Facebook dan membuat hidup saya berubah. Saya cetak rekor dunia, meraih emas Olimpiade. Tak terkira nilainya. Saya membuat impian jadi kenyataan," ujar Rojas dikutip The Guardian.