Keberadaan pemain asal Afrika makin diakui sepak bola Eropa. Itu karena banyak pemain Afrika terbukti bisa diandalkan dan meraih prestasi. Beberapa dari mereka sukses meraih pencapaian individu. Tidak sedikit pula yang sanggup meraih prestasi kolektif berupa trofi bersama klubnya.
Itu termasuk Premier League, salah satu liga terbaik Eropa. Sudah cukup banyak negara asal Afrika yang pemainnya berhasil memenangi Premier League, tepatnya 10 negara. Inilah ke-10 negara tersebut.
Pantai Gading jadi negara yang paling banyak memiliki pemain peraih trofi Premier League, yaitu empat pemain. Didier Drogba punya koleksi terbanyak, yaitu empat trofi bersama Chelsea.
Salomon Kalou juga berhasil menjuarai Premier League bersama Chelsea, tetapi hanya sekali. Ada pula Kolo Toure dan Yaya Toure yang merupakan kakak beradik. Kolo mengangkat trofi Premier League masing-masing sekali bersama Arsenal dan Manchester City. Sedangkan, Yaya memenanginya tiga kali, semuanya bersama City.
Berikutnya ada Kamerun, yang diwakili oleh tiga pemain yang pernah menjuarai Premier League. Lauren dan Geremi Njitap masing-masing meraihnya dua kali. Lauren melakukannya bersama Arsenal sedangkan Geremi bersama Chelsea.
Satu pemain lagi adalah Joel Matip, yang turut membawa Liverpool menjadi juara pada musim 2019/2020. Matip satu-satunya pemain Kamerun yang masih bermain di Premier League musim ini.
Setara dengan Kamerun, Nigeria juga punya tiga pemain yang pernah menjuarai Premier League. Nwankwo Kanu sukses dua kali meraihnya selama berseragam Arsenal, termasuk pada musim 2003/2004 ketika The Gunners jadi juara tanpa terkalahkan.
Sementara, John Obi Mikel dan Victor Moses sama-sama memenangi Premier League bersama Chelsea. Bedanya, Mikel berhasil meraihnya dua kali sedangkan Moses hanya sekali.
Satu lagi negara Afrika yang memiliki tiga pemain juara Premier League adalah Ghana. Michael Essien tentu jadi yang teratas karena sukses memenanginya dua kali bersama Chelsea.
Sementara, dua nama lagi kurang begitu terkenal, yaitu Daniel Amartey dan Jeffrey Schlupp, yang sama-sama membawa Leicester City juara Premier League 2015/2016.Saat ini, Amartey masih bermain di Leicester sedangkan Schlupp sudah berseragam Crystal Palace sejak 2017.
Leicester menjadi juara pada musim 2015/2016 berkat andil pemain asal Afrika, yaitu Riyad Mahrez. Mahrez menjadi pemain Aljazair pertama sekaligus satu-satunya hingga kini yang sanggup menjuarai Premier League.
Hebatnya, Mahrez tak hanya juara bersama Leicester, tetapi juga Manchester City. Ia jadi salah satu dari dua pemain Afrika yang sukses menjuarai Premier League bersama dua klub berbeda.
Mohamed Salah tak diragukan adalah salah satu striker terbaik di Premier League saat ini. Selain banyak mencetak gol, pemain asal Mesir ini berhasil membawa Liverpool juara pada musim 2019/2020.
Salah menjadi pemain Mesir pertama sekaligus satu-satunya hingga kini yang pernah mengangkat trofi Premier League. Saat ini, Salah juga sudah semakin dekat dengan predikat pemain Afrika tertajam sepanjang sejarah Premier League. Ia sudah punya koleksi 101 gol per 14 Oktober 2021, hanya selisih 3 gol dari Drogba di posisi teratas.
Sadio Mane yang jadi tandem Salah di lini depan Liverpool tentu tak ketinggalan. Suksesnya Liverpool pada musim 2019/2020 tak lepas dari peran vitalnya. Mane masih menjadi satu-satunya pemain asal Senegal yang pernah menjuarai Premier League sejauh ini.
Selain Mane, ada lagi pemain asal Senegal yang bermain di klub besar Premeier League saat ini, yaitu Edouard Mendy, sang penjaga gawang Chelsea. Musim ini Mendy berkesempatan menyusul jejak Mane jika bisa membawa The Blues menjadi juara Premier League.
Satu lagi pemain Afrika yang mengangkat trofi Premier League bersama Liverpool pada musim 2019/2020 adalah Naby Keita. Keita berhasil mengharumkan nama negaranya, Guinea, berkat kesuksesan tersebut.
Guinea sendiri adalah negara Afrika yang tak punya prestasi mumpuni di sepak bola. Termasuk Keita, hanya ada enam pemain Guinea yang pernah bermain di Premier League.
Pemain asa Liberia ternyata ada yang pernah menjuarai Premier League. Namun, ia bukan George Weah, meskipun sang peraih Ballon d'Or 1995 itu pernah bermain di Inggris bersama Chelsea dan Manchester City.
Pemain Liberia yang sukses memenangi Premier League adalah Christopher Wreh. Ia melakukannya pada musim 1997/1998 bersama Arsenal. Selain Premier League, Wreh juga turut mengangkat trofi Piala FA pada musim tersebut.
Terakhir, ada Afrika Selatan, yang diwakili satu nama, yaitu Quinton Fortune. Fortune adalah gelandang yang membela Manchester United pada 1999—2006 dan meraih satu trofi Premier League.
Sebenarnya, MU sukses juara Premier League tiga kali selama dibela Fortune. Namun, Fortune hanya menerima medali pada musim 2002/2003, karena pada dua musim lainnya ia tak memenuhi batas minimum penampilan. Bahkan, pada musim 2002/2003, sebenarnya ia tak memenuhi syarat, tetapi tetap menerima medali karena dispensasi khusus.
Ternyata ada 10 negara Afrika yang pemainnya pernah menjuarai Premier League. Apakah akan ada negara Afrika lain yang menyusul di masa depan?