Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kartu merah. (IDN Times/Aditya Pratama).
Ilustrasi kartu merah. (IDN Times/Aditya Pratama).

Intinya sih...

  • Kericuhan dipicu oleh pemain Oruro, Sebastian Zeballos yang emosinya tidak terkendali

  • Sebanyak 17 orang dapat kartu merah, polisi turun tangan untuk meredam kerumunan

  • Setidaknya enam pemain Blooming diskors hingga sisa turnamen karena aksi kekerasan dalam keributan tersebut

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sepak bola Bolivia mecatat sejarah kelam pada 26 November 2025. Wasit mengeluarkan 17 kartu merah dalam satu pertandingan, buntut kericuhan di atas lapangan.

Insiden itu terjadi dalam duel perempat final Copa Bolivia, yang mempertemukan Real Oruro versus Blooming di Estadio Jesus Bermudez. Laga berakhir imbang 2-2, namun lapangan hijau berubah menjadi oktagon selepas peluit panjang ditiup.

1. Siapa yang memulai keributan?

Dilansir Daily Mirror, keributan dipicu oleh pemain Oruro, Sebastian Zeballos yang emosinya tidak terkendali. Dia sempat ditahan rekan dan pemain lawan, namun berhasil meloloskan diri dari pegangan.

Zeballos pun mulai mendorong pemain Blooming. Situasi makin panas saat Julio Vila, pemain Oruro lainnya, gabung dalam kekacauan. Dia melayangkan pukulan yang memicu adu jotos antarpemain.

Pelatih Oruro, Marcelo Robledo, menjadi korban dalam keributan tersebut. Robledo sebenarnya kedapatan mengonfrontasi ofisial Blooming, namun justru terjatuh ke belakang akibat terkena dorongan. Robledo harus dilarikan ke rumah sakit akibat cedera bahu dan benturan di kepala.

2. Sebanyak 17 orang dapat kartu merah, polisi turun tangan

Sekitar 20 polisi masuk ke lapangan. Petugas bahkan terpaksa menembakkan gas air mata untuk meredam kerumunan yang semakin tak terkendali. Pelatih Blooming, Mauricio Soria, langsung menarik para pemainnya masuk ke ruang ganti demi meredakan situasi.

Laporan resmi pertandingan mencatat Blooming kehilangan tujuh pemain, sementara Oruro empat. Kedua pelatih beserta para asisten mereka juga diganjar kartu merah, sehingga total ada 17 orang yang dikeluarkan wasit Renan Castillo.

3. Blooming pincang di sisa kompetisi

Setidaknya enam pemain Blooming dipastikan diskors hingga sisa turnamen karena aksi kekerasan dalam keributan tersebut, yakni Gabriel Valverde, Richet Gomez, Franco Posse, Roberto Melgar, Cesar Romero, dan Luis Suarez. Sementata, Cesar Menacho dikartu merah karena menggunakan bahasa ofensif dari bangku cadangan dan ikut terlibat dalam perkelahian.

Dari kubu Oruro, Raul Gomez, Julio Vila, Yerco Vallejos, dan Eduardo Alvarez menjadi pemain yang langsung diusir. Menariknya, Zeballos yang memicu keributan justru luput dari kartu merah. Namun, masih dari sumber serupa, hukuman tambahan masih mungkin dijatuhkan setelah wasit mengirim laporan.

Insiden ini membuat Blooming yang lolos ke semifinal dengan agregat 4-3 pun akan tampil pincang di sisa kompetisi.

Editorial Team