Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriani Rahayu memperlihatkan semangat luar biasa kalah menghadapi ganda putri Jepang unggulan 2, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo di semifinal. Meski kalah telak dalam head to head, 1-8 dari ganda Jepang peraih medali emas Olimpiadei 2016 tersebut, tidak membuat Greysia/Apri ciut nyali.
Justru, dipertemuan ke-10 mereka, Greysia/Apri mampu membuktikan bahwa tidak ada lawan yang tidak bisa dikalahkan. Greysia/Apri yang menjadi unggulan 4, berhasil mengalahkan ganda Jepang unggulan 2 tersebut lewat kemenangan rubber game selama 1 jam 19 menit.
Kalah menyebalkan 20-22 di game pertama, membuat Greysia/Polii terlecut di game kedua. Mereka mampu menang meyakinkan 21-13. Di game penentuan, kedua pasangan silih berganti unggul dalam perolehan poin. Greysia/Polii akhirnya unggul 20-17. Namun, ketegangan mencuat ketika ganda Jepang tersebut mampu mendapatkan dua poin beruntun. Toh, Greysia/Apri bisa tetap tenang dan akhirnya menang 21-19.
Greysia menyebut memang sangat ingin memenangi laga semifinal tersebut. Setelah berulang kali kalah dari ganda putri Jepang di tahun 2018, mereka telah melakukan persiapan matang. "Kami sungguh ingin menang dan menerapkan apa yang sudah kami latih berulang-ulang setelah kalah berkali-kali. kami tahu kami selau kalah melawan Jepang di 8 semifinal terakhir kami. Sekarang, kami ingin bersyukur karena kami telah menang," ujar Greysia dikutip dari @badmintontalk.