Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Arsenal (unsplash.com/Nelson Ndongala)
ilustrasi logo Arsenal (unsplash.com/Nelson Ndongala)

Arsenal harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa (UCL) 2024/2025, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB. Bermain di kandang, Emirates Stadium, The Gunners kalah dengan skor 0-1 akibat gol Ousmane Dembele pada menit ketiga. Bintang asli Prancis itu menuntaskan umpan tarik dari Khvicha Kvaratskhelia dengan sempurna.

Hasil ini jelas membuat peluang Martin Odegaard dan kolega untuk bisa mencapai partai puncak menipis. Tugas mereka untuk meraihnya makin berat karena harus bermain tandang pada leg kedua yang akan digelar di Parc des Princes, 7 Mei 2025. Namun, skuad asuhan Mikel Arteta tidak seharusnya berkecil hati. Setidaknya, ada tiga alasan yang membuat kesempatan mereka untuk melakukan comeback tetap terbuka.

1. Arsenal memiliki rekor tandang yang bagus di Liga Champions 2024/2025

Arsenal memang bakal bermain sebagai tamu pada leg kedua semifinal Liga Champions Eropa 2024/2025. Namun, mereka semestinya tidak perlu takut dengan status tersebut. Pasalnya, rekor tandang mereka di UCL pada musim ini cukup menjanjikan.

Dari enam laga yang sudah dijalani, Meriam London berhasil mengakhiri empat di antarnya dengan kemenangan. Teranyar, pada leg kedua perempat final (16/4/2025), mereka mempermalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 2-1. Sebelumnya, mereka membantai PSV Eindhoven dengan skor 7-1 di Philips Stadion (4/3/2025).

Saat masih bertarung pada fase liga, Arsenal sempat mengalahkan Girona dengan skor 2-1 di Estadi Municipal de Montilivi (29/1/2025) dan menghajar Sporting CP dengan skor 5-1 di Estadio Jose Alvalade (26/11/2024). Satu-satunya kekalahan tandang mereka terjadi di San Siro ketika dibekuk Inter Milan dengan skor 0-1 (6/11/2025). Sementara, saat bertamu ke Gewiss Stadium (19/9/2024) pada partai perdana, Arsenal mampu menahan Atalanta tanpa gol.

Di Premier League, statistik tandang Arsenal juga tidak kalah positifnya. Hingga pekan ke-34, mereka baru menelan 2 kekalahan dari 17 pertandingan yang sudah dilakoni. Mereka dibekuk AFC Bornemouth dengan skor 2-0 (19/10/2024) dan Newcastle United dengan skor 0-1 (2/11/2024). Sisanya, Arsenal berhasil meraih 8 kemenangan dan 7 keimbangan.

2. Kembalinya Thomas Partey

Pada leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 nanti, Arsenal bakal mendapat tambahan kekuatan dengan kembalinya Thomas Partey. Pada Rabu (30/4/2025) dini hari WIB, gelandang asal Ghana tersebut memang tidak bisa bermain karena terkena akumulasi kartu. Dampaknya, keseimbangan tim pun sedikit terganggu hingga akhirnya kalah dengan skor 0-1.

Saat itu, Mikel Arteta terpaksa menarik mundur Declan Rice sebagai gelandang jangkar. Tugasnya sebagai pemain box-to-box akhirnya lantas diisi Mikel Merino. Padahal, pemain asal Spanyol tersebut merupakan target-man mereka sejak kehilangan Kai Havertz karena cedera pada Februari 2024. Dampaknya, dengan tinggi hingga 1,89 meter, ketiadaan Merino di lini depan membuat Arsenal kehilangan aspek fisik di kotak penalti. Pasalnya, Penggantinya adalah Leandro Trossard yang hanya memiliki tinggi 1,72 meter.

Arteta sudah menegaskan, kembalinya Partey membuat dirinya memiliki lebih banyak opsi. Ia mengindikasikan akan kembali ke skema awal dengan memainkan Merino sebagai penyerang, Rice sebagai box-to-box, dan Partey sebagai gelandang jangkar. Baginya, kehadiran Merino sebagai pemain nomor 9 membuat mereka memiliki dimensi ancaman tambahan yang berbeda di dalam kotak penalti lawan.

3. Paris Saint-Germain bukan tanpa cela

Di bawah asuhan Luis Enrique, Paris Saint-Germain bertransformasi menjadi tim yang berbeda, terutama pada 2024/2025. Mereka bukan lagi klub yang mengandalkan nama-nama bintang, seperti Zlatan Ibrahimovic, Neymar, Lionel Messi, atau Kylian Mbappe. Enrique membentuk sebuah skuad yang saling mengandalkan satu sama lain.

Hasilnya, permainan PSG begitu cair dan sangat mengancam. Di Ligue 1, mereka bahkan sudah berhasil mengunci gelar juara meski kompetisi masih menyisakan enam pertandingan. Kondisi ini membuat mereka digadang-gadang bakal bisa juga menjuarai Liga Champions 2024/2025.

Namun, tim yang terbentuk pada 1970 ini tetap memiliki kekurangan yang bisa dieksploitasi Arsenal. Pada leg pertama semifinal, situasi tersebut bahkan sudah terbukti. Arsenal bisa membuat lima peluang. Kegagalan mereka mencetak gol pada laga ini hanya disebabkan penampilan menawan Gianluigi Donnarumma.

Pada menit 50, Mikel Merino bahkan sebetulnya sempat membobol gawang kiper asal Italia itu. Ia sukses menanduk tendangan bebas Declan Rice. Sayangnya, video assistant referee (VAR) menyatakan Merino berada dalam posisi offside.

Selain itu, berlawanan dengan Arsenal, rekor kandang PSG di UCL musim ini justru tidak terlalu bagus. Mereka sudah menelan dua kekalahan. Mereka dipermalukan Atletico Madrid dengan skor 1-2 pada fase liga (7/11/2024) dan Liverpool dengan skor 0-1 pada leg pertama babak 16 besar (12/3/2025).

Bahkan, sebelum laga leg semifinal pertama melawan Arsenal, Les Parisiens baru saja menelan kekalahan perdananya di Ligue 1 2024/2025 dan itu terjadi di Parc des Princes. Mereka dibungkam OGC Nice dengan skor 1-3. Padahal, saat itu, mereka bermain dengan kekuatan penuh dan Enrique tidak sedang berusaha untuk melakukan rotasi.

Arsenal baru pernah satu kali bermain di final Liga Champions. Itu terjadi pada 2006/2007. Sayangnya, saat itu, mereka kalah dari Barcelona. Pada 7 Mei 2025, Arsenal memiliki kesempatan untuk bisa kembali ke partai puncak ajang terbesar antarklub Eropa ini. Mampukah mereka merealisasikan sederet alasan di atas untuk menciptakan comeback yang bersejarah?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team