Di bawah asuhan Luis Enrique, Paris Saint-Germain bertransformasi menjadi tim yang berbeda, terutama pada 2024/2025. Mereka bukan lagi klub yang mengandalkan nama-nama bintang, seperti Zlatan Ibrahimovic, Neymar, Lionel Messi, atau Kylian Mbappe. Enrique membentuk sebuah skuad yang saling mengandalkan satu sama lain.
Hasilnya, permainan PSG begitu cair dan sangat mengancam. Di Ligue 1, mereka bahkan sudah berhasil mengunci gelar juara meski kompetisi masih menyisakan enam pertandingan. Kondisi ini membuat mereka digadang-gadang bakal bisa juga menjuarai Liga Champions 2024/2025.
Namun, tim yang terbentuk pada 1970 ini tetap memiliki kekurangan yang bisa dieksploitasi Arsenal. Pada leg pertama semifinal, situasi tersebut bahkan sudah terbukti. Arsenal bisa membuat lima peluang. Kegagalan mereka mencetak gol pada laga ini hanya disebabkan penampilan menawan Gianluigi Donnarumma.
Pada menit 50, Mikel Merino bahkan sebetulnya sempat membobol gawang kiper asal Italia itu. Ia sukses menanduk tendangan bebas Declan Rice. Sayangnya, video assistant referee (VAR) menyatakan Merino berada dalam posisi offside.
Selain itu, berlawanan dengan Arsenal, rekor kandang PSG di UCL musim ini justru tidak terlalu bagus. Mereka sudah menelan dua kekalahan. Mereka dipermalukan Atletico Madrid dengan skor 1-2 pada fase liga (7/11/2024) dan Liverpool dengan skor 0-1 pada leg pertama babak 16 besar (12/3/2025).
Bahkan, sebelum laga leg semifinal pertama melawan Arsenal, Les Parisiens baru saja menelan kekalahan perdananya di Ligue 1 2024/2025 dan itu terjadi di Parc des Princes. Mereka dibungkam OGC Nice dengan skor 1-3. Padahal, saat itu, mereka bermain dengan kekuatan penuh dan Enrique tidak sedang berusaha untuk melakukan rotasi.
Arsenal baru pernah satu kali bermain di final Liga Champions. Itu terjadi pada 2006/2007. Sayangnya, saat itu, mereka kalah dari Barcelona. Pada 7 Mei 2025, Arsenal memiliki kesempatan untuk bisa kembali ke partai puncak ajang terbesar antarklub Eropa ini. Mampukah mereka merealisasikan sederet alasan di atas untuk menciptakan comeback yang bersejarah?