Julian Nagelsmann memberi arahan kepada Jamal Musiala saat berada di Bayern Muenchen. (bundesliga.com)
Julian Nagelsmann mempunyai kelebihan dengan beragam taktik dan variasi permainan. Formasi yang kerap digunakannya adalah 4-2-3-1, tetapi tidak terbatas pada itu saja. Pada awal kepelatihannya, ia lebih sering menggunakan formasi dengan tiga bek. Ia dapat menggunakan 3-5-2 atau 3-4-3 ketika menguasai bola dan beralih menjadi 5-3-2 saat bertahan.
Pola permainannya yang beragam itu menguntungkan beberapa pemain, terutama nama-nama yang versatile. Di Timnas Jerman, nama seperti Kai Havertz, Leroy Sane, Jamal Musiala, hingga Thomas Mueller menjadi tipe pemain yang bisa digunakan untuk membangun serangan. Jika ingin memulai serangan dari lini tengah, Joshua Kimmich dan Leon Goretzka dapat mengisi peran double pivot yang kerap digunakannya saat menukangi Bayern Muenchen.
Dengan pengalaman yang dimilikinya, Nagelsmann bisa membangun skuad sesuai kebutuhannya. Bukan tidak mungkin Timnas Jerman nantinya akan didominasi oleh para pemain Bayern Muenchen. Mengingat rekam jejaknya, potensi tersebut kemungkinan besar terjadi. Hal itu juga membawa keuntungan sebab beberapa pemain pernah bekerja sama dengannya di level klub.
Beban berat tentu berada di pundak Julian Nagelsmann. Ia hanya punya kesempatan kurang dari setahun untuk membuktikan kinerjanya bersama Timnas Jerman. Ajang Euro 2024 akan menjadi tolok ukur pekerjaannya apakah layak atau tidak menukangi Die Mannschaft. Menarik untuk ditunggu.