Gareth Barry (mancity.com)
Gareth Barry merupakan incaran utama Liverpool pada musim panas 2008. Pasalnya, The Reds membutuhkan alternatif di lini tengah untuk bersaing dalam perebutan gelar juara English Premier League (EPL) dan Liga Champions Eropa. Manajer Liverpool, Rafael Benitez, begitu mengagumi sang pemain yang saat itu masih bermain untuk Aston Villa.
Barry memiliki kemampuan dalam mendistribusikan bola di lini tengah menjadi jembatan antara sisi pertahanan dan serangan serta akurasi umpan dengan kaki kirinya. Atribut tersebut dinilai cocok untuk mengisi lini tengah Liverpool. Terlebih lagi, beredar rumor bahwa gelandang andalan Liverpool, Xabi Alonso, akan dilepas pada Juventus atau Real Madrid. Benitez ingin mengambil langkah cepat untuk mencari pengganti pemain asal Spanyol itu.
Sayangnya, pihak Liverpool dan Aston Villa tidak mencapai kesepakatan terkait transfer Barry. Dilansir Liverpool Echo, manajemen Liverpool tidak menyanggupi permintaan Aston Villa untuk harga Barry yang berkisar 18 juta pound sterling atau Rp351 miliar. Barry mengungkapkan bahwa dirinya kecewa dengan pihak Liverpool yang tidak bisa memenuhi permintaan Aston Villa tersebut.
Barry akhirnya lebih tertarik dengan proyek ambisius Manchester City. Ia kemudian bergabung dengan The Citizens pada musim panas 2009. Di sisi lain, Liverpool memutuskan membeli Alberto Aquilani dari AS Roma sebagai pengganti Xabi Alonso yang hengkang ke Real Madrid.