Jakarta, IDN Times - Spanyol akan menghadapi partai penentuan dengan menghadapi Jepang, Jumat dini hari WIB (1/12/2022). Tugas Spanyol untuk lolos cukup mudah, imbang saja sudah cukup mengantarkan lolos ke babak 16 besar.
Namun, La Furia Roja pastinya tak mau cuma meraih hasil imbang. Kemenangan mereka incar demi bisa jadi juara grup dan menghindari lawan yang berat di babak 16 besar.
Sebelum menyaksikan laga tersebut, berikut tiga fakta menarik jelang duel tersebut seperti dikutip Super Sport.
Spanyol ternyata memiliki catatan bagus saat jumpa wakil Asia di Piala Dunia. Dalam lima pertemuan dengan wakil Asia, mereka tak pernah kalah dengan ctatan tiga kali menang dan dua imbang.
Catatan keperkasaan Spanyol lainnya adalah sering menang di partai pamungkas penyisihan grup. Dalam sembilan kesempatan, Spanyol cuma sekali gagal menang di penyisihan grup Piala Dunia, yakni saat ditahan imbang Maroko pada edisi 2018 lalu. Sisanya, mereka menang.
La Furia Roja juga perkasa dalam tujuh laga terakhirnya di Piala Dunia. Mereka menang tiga kali dan imbang di empat kesempatan. Namun, itu bukan rekor terpanjang Spanyol. Mereka sempat mencatatkan 10 laga tanpa kekalahan di Piala Dunia dalam kurun 1998 hingga 2006.
Hingga matchday 2, Jepang baru kebobolan dua kali, melawan Jerman dan Kosta Rika. Itu pun satu dari dua gol yang bersarang melalui eksekusi penalti.
Catatan yang impresif, mengingat gawang Suichi Gonda kerap dibombardir tembakan oleh lawan-lawannya.
Ketika melawan Jerman contohnya, mereka menghadapi 26 tembakan dengan sembilan di antaranya on target.
Pertahanan kuat Jepang juga diimbangi dengan serangan balik yang cepat. Takuma Asano sejauh ini menjadi pemain yang paling berbahaya di Negeri Sakura. Dia melepaskan tujuh tembakan dan paling banyak menciptakan peluang buat Jepang.
Jepang tentunya harus waspada dengan teror dari dua pemain Spanyol, Dani Olmo dan Alvaro Morata. Olmo merupakan pemain dengan ancaman terbesar dari Spanyol di Piala Dunia 2022.
Dia menjadi pemain yang paling sering terlibat dalam serangan yang berakhir dengan tembakan ke gawang (14 kali) dan gol (empat kali).
Sementara, Morata merupakan pemain yang paling efektif di Spanyol. Dia mencetak dua gol, meski dia mengawali dari bangku cadangan dalam dua kesempatan itu.