Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi UEFA Champions League (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi UEFA Champions League (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Madrid menang dengan skor tipis 3-2 atas Atalanta
  • Mbappe, Vinicius, dan Bellingham mencetak gol bersamaan untuk pertama kalinya
  • Madrid mendapat hukuman penalti tiga kali dalam enam laga awal Liga Champions
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Real Madrid sukses mengakhiri catatan buruknya di Liga Champions musim 2024/25. Itu setelah Los Blancos membungkam Atalanta dengan skor 3-2, pada Rabu (11/12/2024) dini hari WIB.

Kemenangan Madrid lahir berkat gol Kylian Mbappe (10'), Vinicius Junior (56') dan Jude Bellingham (59'). Sementara, tuan rumah hanya mampu memperkecil kedudukan lewat aksi Charles De Ketalaere (45+2') dan Ademola Lookman (65').

Hasil di Gewiss Stadium ini melahirkan sejumlah fakta menarik. Dilansir Opta dan beberapa sumber lain, berikut IDN Times sajikan untuk kamu.

1. Pertama kali Mbappe, Vini, dan Bellingham, cetak gol bareng

Madrid memang bertabur bintang yang ganas di kotak penalti lawan. Namun, ini kali pertama Mbappe, Vinicius, dan Bellingham, mencetak gol secara bersamaan dalam satu pertandingan.

Ternyata, butuh waktu yang lama agar rekor tersebut terukir. Hal ini tak mampu mereka lakukan, ketika tampil bersama dalam 13 laga sebelumnya.

2. Madrid lagi-lagi kena hukuman penalti

Dalam laga ini, Madrid kembali mendapat hukuman penalti. Ini kali pertama sejak musim 2009/10, mereka melakukan pelanggaran di kotak terlarang sebanyak tiga kali, dalam enam laga awal di Liga Champions.

Sebelum Atalanta, Madrid juga dihukum penalti ketika melawan Liverpool dan LOSC Lille. Namun, Mohamed Salah gagal menjebol gawang Madrid ketika maju sebagai eksekutor The Reds.

De Ketelaere pun tercatat sebagai pemain termuda kedua yang menjebol gawang Madrid dari titik putih di Liga Champions, 23 tahun dan 275 hari. Rekor paling muda masih dipegang Ricardo Rodriguez, sejak April 2016.

3. Madrid akhiri catatan buruk

Hasil manis di Gewiss Stadium ini sekaligus mengakhiri catatan buruk Madrid di Liga Champions. Setelah keok dua laga secara beruntun, tim besutan Carlo Ancelotti akhirnya menang.

Namun, Madrid yang dihantui inkonsistensi harus bekerja keras setelah mendapat momentum kemenangan. Mereka masih terjebak di peringkat 18, dengan torehan sembilan poin dari enam laga.

Editorial Team