Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Setelah sekian lama tidak bersua di kompetisi Eropa, Manchester United dan AC Milan kini kembali bertemu. Bukan di panggung megah Liga Champions, tapi pada babak 16 besar Liga Europa 2020/21.

Tidak ada pemenang dalam laga leg 1 yang digelar di Old Trafford. MU dan Milan mengakhiri laga dengan skor 1-1, lewat gol Amad Diallo dan Simon Kjaer. Secara hasil, cukup menguntungkan buat Milan karena mengantongi agresivitas gol tandang.

Terlepas dari hasil imbang yang nantinya menguntungkan Milan ini, ada beberapa fakta unik yang mencuat dari laga MU vs Milan tersebut. Berikut IDN Times merangkum beberapa faktanya untuk kamu.

1. Amad Diallo perlahan tunjukkan sinarnya

Default Image IDN

Setan Merah merekrut Amad Diallo pada bursa transfer musim dingin 2021 lalu dari Atalanta. Perlahan, Diallo mulai menunjukkan sinarnya bersama klub asal Manchester itu. Di laga lawan Milan, dia sukses menyumbang satu gol.

Gol yang dicetak Diallo ini menjadikannya pemain non-Inggris termuda yang berhasil menyumbangkan gol untuk MU di kompetisi Eropa. Saat ini, Diallo sendiri masih berusia 18 tahun 243 hari. Gol ini juga jadi torehan perdana Diallo untuk MU.

2. Rekor buruk hantui MU usai gagal menang di leg 1

Default Image IDN

Ada rekor unik yang buruk yang menghantui MU usai hasil imbang lawan Milan. Jadi, dalam enam dari delapan laga fase gugur yang dijalani MU di kompetisi Eropa, mereka gagal melaju ke babak selanjutnya setelah gagal menang di leg 1.

Nah, kali ini MU tak bisa menang lawan Milan, meski sempat unggul lebih dulu. Apakah rekor buruk itu akan tercipta lagi?

3. Milan runtuhkan tembok perkasa MU

Default Image IDN

Dalam empat laga terakhir di semua kompetisi, atau jika ditotal sebanyak 503 menit, MU berhasil menjaga gawang mereka dari kebobolan. Namun, di laga ini, Milan menghentikan catatan apik tersebut.

Ini sekaligus menjadi pertanda bahwa Manchester United memang harus berhati-hati di leg 2 nanti. Terlepas dari inkonsistensi yang juga tengah melanda, Milan tetap berbahaya.

Editorial Team