Dani Olmo melakukan penyelamatan heroik saat mengantisipasi sundulan Marc Guehi pada final Euro 2024. (uefa.com)
Spanyol tiga kali mengalami situasi sulit saat menghadapi Jerman, Prancis, dan Inggris. La Furia Roja yang sudah unggul 1-0 malah disamakan 1-1 oleh gelandang Jerman, Florian Wirtz, pada menit 89. Situasi serupa terjadi ketika penyerang Inggris, Cole Palmer, menyamakkan kedudukan pada final. Sementara itu, Spanyol malah tertinggal terlebih dahulu 0-1 dari Prancis.
Akan tetapi, para pemain Spanyol menunjukkan mentalitas luar biasa saat menghadapi situasi tersebut. Mereka tetap berpegang teguh dengan sistem permainan direct football meski dalam keadaan sulit. Para pemain Spanyol tidak terlihat panik dan tenang dalam membangun serangan.
Alhasil, La Furia Roja selalu menemukan cara untuk mencetak gol balasan melalui permainan terbuka bukan situasi bola mati seperti tendangan bebas atau penalti. Ditambah lagi, para pemain Spanyol mampu bertahan dengan rapat dan tidak melakukan kesalahan fatal seperti blunder yang dapat memberikan peluang tim lawan untuk mencetak gol. Olmo bahkan menjadi pahlawan Spanyol di laga final setelah menepis sundulan Marc Guehi dengan kepalanya tepat di garis gawang.
Ketiga faktor tersebut membuat Spanyol memang layak menjadi juara sejak awal turnamen. Mereka menampilkan sepak bola menyerang dengan sistem permainan direct football yang efektif. La Furia Roja juga memiliki pemain muda yang bisa memiliki prospek jangka panjang, macam Nico Williams, Lamine Yamal, Dani Olmo, dan Pedri. Mereka diprediksi bakal kembali menguasai sepak bola dunia dalam beberapa tahun ke depan.