Joao Palhinha (instagram.com/joaopalhinha6)
Satu hal lain yang menjadi keuntungan Bayern Munich adalah kebugaran fisik dari Joao Palhinha. Sepanjang kariernya, ia tak pernah mengalami cedera parah. Tercatat, ia hanya pernah absen selama empat kali ketika memperkuat Sporting CP dan Fulham.
Ketika di Sporting CP, Palhinha absen tiga kali. Namun, hanya sekali dirinya mengalami cedera pada ototnya. Pemulihannya juga singkat, selama 18 hari. Sementara itu, dua lainnya disebabkan influenza dan COVID-19. Saat memperkuat Fulham, ia hanya absen sekali akibat dislokasi pada tulang selangkanya. Ia bisa kembali merumput setelah 24 hari.
Selain kualitasnya sebagai pemain, faktor fisik juga menjadi hal krusial. Ini menunjukkan kemampuannya dalam menjaga kondisi tetap berada di level atas. Padahal, usianya sudah 29 tahun, tetapi minimnya riwayat cedera menjadi bukti kepandaiannya dalam menjaga tubuh. Dengan banyaknya kompetisi yang diikuti Bayern Munich, ini merupakan keuntungan besar.
Joao Palhinha bisa menjadi tambahan signifikan di dalam permainan Bayern Munich. Tiga keuntungan di atas merupakan hal yang bisa dimanfatkan dengan baik. Setelah musim lalu nihil trofi, kedatangannya bisa membantu tim kembali bermain kompetitif di berbagai ajang pada musim mendatang. Menarik menantikan kiprahnya.