Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
skysports.com
skysports.com

Saga transfer kiper timnas Brazil Alisson Becker, akhirnya menemui titik akhir. Kiper yang musim lalu bermain bersama AS Roma ini, resmi pindah ke Liverpool dan dikontrak selama 6 tahun. Klub Liga Premier lainnya yaitu Chelsea, sempat memberi penawaran kepada AS Roma terkait Alisson, akan tetapi pada akhirnya, Liverpool lah yang memenangkan perburuan tersebut.

Tak tanggung-tanggung, Liverpool bahkan rela mengeluarkan dana sebesar 65 juta poundterling agar bisa memboyong Alisson ke Anfield. Biaya transfer tersebut menjadikan Alisson sebagai kiper termahal sepanjang masa, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Ederson Moraes ketika pindah dari Benfica ke Manchester City, dengan nilai transfer sebesar 35 juta poundsterling.

Nah, tapi ternyata ada nilai transfer kiper yang melebihi rekor Alisson Becker ke Liverpool. Kiper mana saja? Berikut ulasannya.

1. Gianluigi Donnarumma (AC Milan)

nigerianeye.com

Seperti yang dilansir Sportskeeda.com, Gianluigi Donnarumma telah menjadi pemecah rekor ketika ia melakukan debut seniornya di usia 16 tahun, yang membuatnya menjadi kiper termuda kedua setelah Pietro Pellegri, yang melakukan debut di Serie A.

Sejak saat itu, Donnarumma seakan memantapkan diri sebagai kiper muda paling menjanjikan di dunia. Donnarumma merupakan sosok kiper yang luar biasa, lengkap dengan mental yang kuat, refleks yang bagus dan penguasaan bola diatas rata-rata.

Pemain yang kini berusia 19 tahun itu, menjadi pemain paling bersinar di AC Milan, meski klub yang bermarkas di San Siro itu, saat ini sedang mengalami fase terburuk. Maka dari itu, dengan AC Milan yang tak kunjung membaik, Donnarumma bisa saja pergi dan mencari klub lain. Sejumlah klub tentu akan sangat tertarik dengan jasanya dan tak segan-segan mengeluarkan dana di atas rekor transfer Alisson.

2. Jan Oblak (Atletico Madrid)

en.as.com

Dengan biaya 16 juta euro, Jan Oblak menjadi kiper termahal sepanjang sejarah La Liga, ketika didatangkan dari Benfica ke Atletico Madrid. Ia didatangkan dengan tujuan sebagai pengganti Thibaut Courtois yang kala itu, habis masa baktinya sebagai pemain pinjaman dan kembali ke Chelsea.

Oblak datang dengan kinerja yang luar biasa dan kreatif. Ia juga sering menggagalkan penalti, menahan sejumlah gempuran, dan juga mencatat cleansheet. Bahkan dalam tiga musim terakhir, Oblak selalu menyabet penghargaan kiper terbaik di La Liga.

Atas dasar itulah, Oblak bisa dibilang merupakan aset paling berharga yang dimiliki oleh Atletico Madrid saat ini, setelah Antoine Griezmann. Sejumlah klub besar seperti Paris Saint Germain dan Bayern Munich, dikabarkan tertarik untuk merekrut kiper asal Slovenia itu.

Jika ketertarikan itu memang benar adanya, maka Oblak harus diberi harga yang jauh lebih tinggi dari Alisson, mengingat kontribusi dan konsistensinya ketika membela Atletico dalam tiga musim terakhir.

3. Thibaut Courtois (Chelsea)

sky.com

Setelah menghabiskan masa peminjaman selama tiga musim di Atletico Madrid, Thibaut Courtois akhirnya kembali ke Chelsea dengan status kiper kelas dunia. Dalam empat tahun terakhir, Courtois selalu tampil mengesankan dan menjadi rival abadi paling menakutkan bagi David De Gea.

Ditunjang dengan fisik yang tinggi dan juga kemampuan luar biasa, tak mengherankan apabila Courtois diminati oleh sejumlah klub raksasa dari daratan Eropa. Di Piala Dunia 2018, Courtois menjadi kiper yang paling menarik perhatian, dimana ia mencatatkan 3 cleansheet dari 7 pertandingan yang ia jalani.

Oleh karena itu, ia pada akhirnya berhasil meraih penghargaan Golden Glove alias kiper terbaik di Piala Dunia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kiper timnas Belgia itu akan segera pindah ke Real Madrid dengan harga fantastis, yang digadang-gadang melebihi rekor transfer Alisson.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team