Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Inter Milan (unsplash.com/gozstudio)
ilustrasi logo Inter Milan (unsplash.com/gozstudio)

Inter Milan kembali mendapat kesempatan untuk menjuarai Liga Champions Eropa (UCL). Mereka baru saja meraih tiket fnal edisi 2024/2025 setelah menyingkirkan Barcelona di semifinal dengan agregat 7-6. Dua musim sebelumnya, skuad asuhan Simeone Inzaghi ini memang sukses menembus partai puncak, tetapi kalah dari Manchester City dengan skor 0-1.

Memori kelam tersebut tentu masih ada di benak Lautaro Martinez dan kolega. Oleh karenanya, mereka pun makin termotivasi untuk mengikuti jejak para pendahulunya yang berhasil mempersembahkan trofi Si Kuping Besar bagi klub. Sebelum 2024/2025, Inter Milan memang tercatat sudah tiga kali menjuarai kompetisi antarklub terbesar di Benua Biru ini.

1. Inter Milan meraih trofi Liga Champions perdana pada 1963/1964

Setelah absen mengangkat scudetto mulai 1955, Inter Milan akhirnya kembali menjadi juara Serie A Italia pada 1962/1963. Kesuksesan tersebut memberi mereka sesuatu yang baru. Selain meraih trofi, Nerazzuri pun mendapat kesempatan untuk mencicipi kompetisi anyar bernama Liga Champions yang memang baru digelar pada 1955. Mereka berhak bermain di ajang ini pada 1963/1964.

Inter Milan mengukir penampilan pertamanya di Liga Champions dengan melawan Everton pada 18 September 1963. Sayangnya, tim asuhan Helenio Herrera tersebut tidak bisa mengakhirinya dengan kemenangan karena hanya bermain imbang tanpa gol. Meski begitu, Sandro Mazzola dan kolega lolos ke 16 besar usai mengalahkan The Toffees pada leg kedua dengan skor 1-0.

AS Monaco menjadi lawan Inter Milan selanjutnya. Mereka tidak menghadapi kesulitan karena bisa menaklukkan wakil dari Ligue 1 Prancis tersebut dengan agregat 4-1. Di perempat final, Intar Milan kembali mencatatkan kemenangan dengan agregat yang sama atas Partizan Belgrade. Mereka berhasil mencapai final setelah mengandaskan perlawanan Borussia Dortund dengan agregat 4-2.

Inter Milan lantas pergi ke Austria untuk menuntaskan perjuangan. Pasalnya, laga final yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Mei 1964 memang digelar di Ernst Happel Stadium, Wina. Real Madrid, yang saat itu sudah lima kali menjadi juara, menjadi lawan yang harus dikalahkan jika ingin menjadi juara. Secara mengejutkan, mereka berhasil melakukannya. Inter Milan menang dengan skor 3-1 berkat brace dari Mazzola dan satu gol Aurelio Milani.

2. Inter Milan kembali menjadi juara Liga Champios pada 1964/1965

Dengan status sebagai juara bertahan, Inter Milan pun diunggulkan sebagai salah satu kandidat terkuat untuk memenangi Liga Champions 1964/1965. Pada akhir musim, mereka berhasil memenuhi ekspektasi tersebut. Dengan begitu, La Beneamata pun menjadi tim ketiga yang mampu menjadi jawara UCL secara beruntun setelah Real Madrid (1955/1956--1959/1960) dan Benfica (1960/1961--1961/1962).

Nama terakhir bahkan menjadi tim yang mereka taklukkan di final. Inter Milan menang atas wakil dari Portugal tersebut dengan skor tipis, 1-0. Gol tunggal dicetak Jair pada menit 42. Pertandingan digelar di rumah sendiri, Giuseppe Meazza, pada 27 Mei 1965.

Sebelum Benfica, Inter Milan menang comeback atas Liverpool di semifinal. Mereka kalah dengan skor 1-3 saat bermain di Anfield pada leg pertama, tetapi menang 3-0 pada leg kedua. Di perempat final, mereka juga hanya bisa unggul dengan selisih satu gol atas Rangers FC (3-2). Sementara pada 16 besar, Inter Milan menang telak atas FC Dinamo dengan agregat 7-0. Mereka tidak bermain pada 32 besar karena mendapat bye sebagai juara bertahan.

3. Inter Milan meraih treble winners pada 2009/2010

Gelar juara Liga Champions terakhir Inter Milan sebelum 2024/2025 didapat pada 2009/2010 yang merupakan musim terbaik klub setelah terbentuk pada 1908. Pasalnya, mereka mampu mencatatkan treble winners. Sebelum UCL, tim asuhan Jose Mourinho itu memang sudah lebih dulu mengamankan trofi Serie A dan Coppa Italia.

Perjalanan Javier Zanetti dan kolega dimulai dengan menghadapi Barcelona, Rubin Kazan, dan Dynamo Kiev pada babak grup. Mereka lolos ke 16 besar sebagai runner-up di bawah Barca. Pada 16 besar, Mourinho membawa Inter Milan membungkam mantan timnya, Chelsea. Mereka menang dengan agregat 3-1.

Setelah Rubin Kazan pada babak grup, Inter Milan kembali bertemu tim asal Rusia di perempat final: CSKA Moskwa. Mereka menang dengan skor 1-0 pada masing-masing leg. Di semifinal, Inter Milan berjumpa ulang dengan Barcelona yang merupakan juara bertahan. Kekalahan 0-1 pada leg kedua menjadi tidak berarti karena mereka berhasil menang 3-1 pada leg pertama.

Di final, Inter Milan dihadapkan dengan Bayern Munich. Laga berlangsung di Santiago Bernabeu, Spanyol, pada 22 Mei 2010. Diego Milito menjadi bintang mereka pada pertandingan ini. Penyerang asal Argentina itu mencetak brace pada menit 35 dan 70 lewat aksi individu yang memukau. Mereka pun menjadi juara Liga Champions untuk ketiga kalinya.

Final Liga Champions 2024/2025 akan digelar di Allianz Arena, Jerman, pada 31 Mei 2025. Di Serie A, Inter Milan juga masih memiliki peluang untuk menjadi juara. Kisah seperti apa yang bakal tertulis pada akhir musim nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team