LaLiga merasakan kali pertama tidak ada tim kandang yang bisa menorehkan kemenangan pada pekan 33 2002/2003. Empat klub yang bermain di depan publik sendiri menelan kekalahan. Mereka adalah Atletico Madrid (0-1 Deportivo Alaves), Malaga (0-2 Deportivo La Coruna), Real Mallorca (1-3 Real Sociedad), dan Valencia (1-2 Villarreal).
Enam tim kandang tersisa mengecap hasil imbang. Empat di antaranya bahkan tidak bisa mencetak gol. Mereka adalah Recreativo Huelva (v Real Madrid), Athletic Bilbao (v Real Valladolid), Espanyol (v Osasuna), dan Sevilla (v Barcelona). Sementara, dua tim lain adalah Celta Vigo yang ditahan Racing Santander dengan skor 2-2 dan Rayo Vallecano yang bermain 1-1 dengan Real Betis.
Di klasemen akhir, Real Madrid keluar sebagai juara dengan 78 poin. Mereka unggul dua angka dari Real Sociedad. Dua tim yang mengikuti mereka lolos ke Liga Champions Eropa musim berikutnya adalah Deportivo La Coruna dan Celta Vigo. Barcelona hanya berada di posisi keenam. Sementara, tiga tim yang terdegradasi adalah Recreativo Huelva, Deportivo Alaves, dan Rayo Vallecano.
Kegagalan untuk meraih kemenangan ketika bermain di kandang merupakan sebuah hal yang wajar. Namun, cukup unik ketika seluruh tim merasakannya pada saat bersamaan. Di LaLiga, dari 94 musim yang sudah berlangsung, momen tersebut hanya baru pernah terjadi dalam tiga pekan. Edisi 2024/2025 masih menyisakan delapan pekan. Mungkinkah kondisi serupa kembali terjadi sebelum kompetisi berakhir?