Seperti kebanyakan liga sepak bola di Amerika Selatan, Serie A Brasil juga cukup jarang dihuni para pemain dari luar Benua Amerika. Gaya permainan menjadi masalah utama kenapa pemain dari Eropa, Afrika, bahkan Asia enggan merumput di kasta tertinggi Liga Brasil tersebut.
Bahkan, pada 2024, hanya ada tiga pemain asal Afrika yang bermain di klub Serie A Brasil. Siapa saja pemain yang dimaksud? Berikut tiga pemain Afrika yang merumput di Serie A Brasil 2024.
Yannick Bolasie mungkin tidak asing bagi para pecinta sepak bola, terutama Liga Premier Inggris. Ia tercatat pernah merumput di Liga Premier Inggris bersama Everton. Namun, winger asal Republik Demokratik Kongo lebih banyak dipinjamkan daripada bermain untuk The Toffees.
Yannick Bolasie pindah ke Brasil pada Maret 2024 setelah menganggur tanpa klub selama 3 bulan. Sebelumnya, ia sempat bermain untuk Swansea City di EFL Championship. Criciúma EC menjadi pelabuhan pemain berusia 35 tahun ini setelah klub tersebut mengontraknya hingga Serie A Brasil 2024 berakhir.
Sejauh ini, Yannick Bolasie telah mencatatkan 27 pertandingan bersama Criciúma EC di Serie A Brasil 2024. Ia juga menjadi winger yang cukup produktif dengan sukses mengemas 6 gol dan 4 assist. Jika penampilannya konsisten, bukan tak mungkin Criciúma EC akan memperpanjang kontraknya pada 2025.
Ivan Cavaleiro memulai kariernya di akademi Benfica. Ia mengalami perkembangan yang bagus di tim akademi, dan berhasil promosi ke tim utama Benfica pada 2013. Sayangnya, di level senior, ia hanya memperkuat Benfica selama 1 musim dan berpetualang di berbagai liga top Eropa.
Winger berusia 31 tahun asal Angola ini memang sering bergonta-ganti klub. Deportivo de La Coruña (Spanyol), AS Monaco (Prancis), hingga Wolverhampton Wanderers (Inggris) menjadi sederet klub yang pernah ia bela. Sebelum memutuskan hijrah ke Serie A Brasil, ia bermain selama 1 musim untuk LOSC Lille di Ligue 1 Prancis 2023/2024.
Ivan Cavaleiro bergabung dengan RB Bragantino pada September 2024. Meskipun telah keluar dari liga top Eropa, ia masih cukup kesulitan mendapat menit bermain. Sejak bergabung dengan RB Bragantino, Ia baru memainkan empat laga di Serie A Brasil dan lebih banyak turun dari bangku cadangan.
Bartolomeu Jacinto Quissanga atau dikenal dengan Bastos merupakan bek tengah yang kini berseragam Botafogo. Ia didatangkan Botafogo secara gratis pada musim panas 2023. Sebelumnya, pemain asal Angola ini bermain untuk klub Saudi Pro League, Al-Ahli.
Pemain berusia 33 tahun ini merupakan jebolan Serie A Italia. Ia pernah 4 musim bermain untuk klub ibu kota, SS Lazio, sejak 2016 hingga 2020. Setelah kontraknya habis di Lazio, ia mulai berkarier di luar liga top Eropa untuk membela Al-Ain (Arab Saudi) dan FC Rostov (Rusia).
Saat ini, ia menjadi tembok kokoh di lini pertahanan Botafogo. Pengoleksi 54 caps bersama Timnas Angola ini telah mencatatkan 55 pertandingan dan 4 gol bagi Botafogo di berbagai kompetisi. Meski hanya memiliki tinggi 180 sentimeter, namun Bastos memiliki kemampuan duel udara yang cukup baik sehingga posisinya sebagai bek tengah sulit untuk tergantikan.
Ketiga pemain asal benua Afrika di atas memiliki nasib yang berbeda-beda. Ada yang tampil reguler dan ada juga yang masih beradaptasi serta kesulitan bermain dengan gaya sepak bola Amerika Selatan. Dominasi pemain Amerika Selatan sendiri memang cukup sulit tergantikan di Serie A Brasil.