Didier Deschamps (uefa.com)
Didier Deschamps sebagai pelatih Timnas Prancis gagal memberikan solusi kala timnya kesulitan mencetak gol. Sebab, ia tidak menerapkan suatu sistem permainan yang jelas. Deschamps lebih mengandalkan kemampuan individu para pemainnya ketimbang menerapkan filosofi sepak bola yang jelas selama menangani Prancis.
Menurut laman resmi UEFA, Les Bleus hanya mencatat 49 persen penguasaan bola selama tampil di Euro 2024. Peluang mencetak gol Prancis juga cukup rendah, yaitu 98 kesempatan dengan 24 tembakan mengarah ke gawang, 46 meleset, dan 28 diblok pemain lawan. Dalam situasi seperti ini, Deschamps malah melakukan pergantian pemain yang mudah ditebak.
Ia mengganti pemain sayap dengan sesama winger. Sementara itu, trio gelandang yang terdiri dari Adrien Rabiot, Antoine Griezmann, N'Golo Kante, jarang dirotasi. Tambahan gelandang bertahan, Aurelien Tchouameni, serta pergantian salah satu pemain dengan Eduardo Camavinga tidak memberikan jawaban di laga melawan Spanyol. Padahal, Deschamps memiliki gelandang berbakat dalam diri Warren Zaire-Emery yang visi bermainnya terbilang jempolan. Akan tetapi, gelandang muda milik Paris Saint-Germain itu tidak kunjung diberikan kesempatan tampil sampai Prancis tersingkir pada semifinal.