Skema serangan sayap Bayer Leverkusen melalui Alejandro Grimaldo dan Jeremie Frimpong. (youtube.com/Bundesliga)
Bayer Leverkusen memiliki kekuatan serangan dari sisi sayap kanan dan kiri. Kedua wing back, Alejandro Grimaldo dan Jeremie Frimpong, menjadi sosok kunci di balik skema serangan balik melalui sayap. Selain itu, penyelesaian apik dari para penyerang, macam Patrick Shick, Victor Boniface, Amine Adli, dan Borja Iglesias berhasil menyempurnakan sistem permainan ini.
Menurut Fotmob, Grimaldo memiliki persentase akurasi umpan 87 persen, 1.478 operan sukses, 27,4 persen akurasi umpan silang, dan berhasil menciptakan 76 peluang. Alhasil, ia cukup produktif dengan torehan 9 gol dan 13 assist di Bundesliga sampai pekan 32 2023/2024. Di sisi lain, Frimpong punya efektivitas tinggi dengan mencatat akurasi umpan silangnya 28 persen, membuat 43 peluang, dan menghasilkan 7 assist. Ia juga 48 kali melakukan dribel sukses, melepaskan 21 tembakan ke arah gawang, dan menorehkan 9 gol.
Saat melakukan serangan melalui sayap, Grimaldo, Frimpong, dan satu penyerang bergerak beriringan. Jika salah satu tengah mendribel bola, maka dua pemain lainnya akan mencari ruang untuk menerima bola. Sistem ini bahkan bisa dijalankan ketika Grimaldo dan Frimpong dirotasi. Josip Stanisic dan Robert Andrich yang mengisi posisi dapat menjalankan skema serangan cepat dari sayap tersebut.
Itulah tiga faktor teknis yang menjadi kunci keberhasilan Leverkusen mendominasi Bundesliga pada 2023/2024. Semua itu merupakan buah dari ide Xabi Alonso yang memberikan warna baru bagi sistem permainan Die Werkself. Tidak heran, banyak klub yang berminat mendatangkan manajer asal Spanyol itu. Akan tetapi, Alonso telah menyatakan dirinya akan bertahan di Leverkusen pada 2024/2025.