Arsenal memasuki bursa transfer Januari 2025 dengan satu tugas yang jelas. Mereka membutuhkan seorang penyerang anyar. Pasalnya, produktivitas memang menjadi penghambat utama The Gunners pada paruh pertama 2024/2025.
Tercatat, dari 38 pertandingan yang sudah dijalani hingga 6 Februari 2025, Arsenal baru mencetak 74 gol. Artinya, secara rata-rata, mereka hanya bisa mencetak kurang dari dua gol per pertandingan. Catatan tersebut makin mengkhawatirkan jika merincinya lebih jauh.
Terdapat tujuh pertandingan di mana Arsenal gagal mencetak gol. Selain itu, ada 9 pertandingan di mana mereka hanya bisa mencetak 1 gol. Dari 9 pertandingan tersebut, hanya 4 yang berakhir dengan kemenangan. Sisanya, 3 berujung dengan kekalahan dan 2 dengan keimbangan.
Statistik ini berbanding jauh, misalnya, dengan Liverpool sebagai pesaing utama mereka di EPL. Liverpool sudah mencetak 87 gol dari 36 pertandingan. Mereka hanya pernah mengalami 2 pertandingan tanpa mencetak gol dan 4 pertandingan dengan mencetak 1 gol. Secara total, Liverpool baru menelan 3 kekalahan dan 4 keimbangan. Sementara, Arsenal sudah merasakan 5 kekalahan dan 9 keimbangan.
Kebutuhan Arsenal akan seorang penyerang baru makin meningkat setelah cederanya Bukayo Saka dan Gabriel Jesus. Saka sudah mencetak 9 gol serta 13 assist dan diprediksi baru bisa kembali bermain pada akhir Maret 2025. Sementara, Jesus yang sudah menyumbang 7 gol dan 2 assist dipastikan tidak akan bermain lagi pada musim ini karena menderita anterior cruciate ligament (ACL).
Beberapa nama menjadi target Arsenal untuk menyelesaikan persoalan pelik ini. Pada hari-hari terakhir bursa transfer Januari 2025, langkah mereka makin konkret setelah mengajukan tawaran kepada Aston Villa untuk membawa Ollie Watkins. Sayangnya, mahar sebesar Rp814 miliar yang disodorkan oleh Arsenal ditolak. Aston Villa mematok nilai minimal di angka Rp1,2 triliun.
Arsenal pun mundur. Pada akhirnya, hingga bursa transfer ditutup, tidak ada penyerang baru yang berlabuh di Emirates Stadium. Sang pelatih, Mikel Arteta, menjelaskan bahwa kegagalan tersebut terjadi karena mereka tidak menemukan pemain yang tepat secara kualitas dan juga harga.
Keengganan Arsenal untuk memenuhi harga yang diminta oleh Aston Villa adalah karena Watkins yang berada pada fase akhir masa keemasan. Saat ini, penyerang asli Inggris tersebut berusia 29 tahun. Arteta dan Arsenal pun lebih memilih untuk menunggu bursa transfer musim panas 2025 demi mendapat pemain yang lebih sesuai.