Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi taktik dalam permainan sepak bola
ilustrasi taktik dalam permainan sepak bola (pixabay.com/anncapictures)

Intinya sih...

  • Cesc Fabregas (Como) juara Piala Dunia 2010 bersama Spanyol, kini sukses membawa Como tampil kompetitif di Serie A.

  • Fabio Grosso (Sassuolo) bek kiri utama Italia saat juara Piala Dunia 2006, membawa Sassuolo kembali ke Serie A dan akan meramu taktik di sana.

  • Patrick Vieira (Genoa) mengangkat trofi Piala Dunia 1998 bersama Prancis, dituntut bekerja lebih keras demi hasil yang lebih baik bersama Genoa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serie A Italia tak hanya menjadi panggung pertarungan pemain-pemain top dari berbagai negara. Kompetisi teratas sepak bola Negeri Pizza itu juga menjadi ajang adu taktik pelatih-pelatih top. Pada edisi 2025/2026 yang dimulai pada Sabtu (23/8/2025) malam WIB, terdapat empat pelatih di Serie A yang pernah meraih trofi Piala Dunia bersama timnasnya masing-masing.

Salah satu pelatih yang dimaksud ialah Fabio Grosso. Pria yang berperan penting membawa Italia juara Piala Dunia 2006 itu akan menjadi juru taktik Jay Idzes di Sassuolo. Ia dipertahankan untuk mengemban tugas tersebut setelah membawa Sassuolo tampil apik di Serie B 2024/2025.

1. Cesc Fabregas (Como) menjuarai Piala Dunia 2010 bersama Spanyol

Cesc Fabregas memiliki andil penting atas keberhasilan Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010. Dalam laga final melawan Belanda, ia mencatatkan assist untuk gol penentu kemenangan yang dicetak Andres Iniesta pada menit 116. Dalam duel yang berlangsung di FNB-Stadium itu, Fabregas bermain sejak menit 87, menggantikan Xabi Alonso.

Pria yang kini berusia 38 tahun itu telah menorehkan pencapaian manis pada awal kariernya sebagai pelatih. Pada 2024/2025, dirinya sukses membawa Como tampil kompetitif di Serie A sebagai tim promosi. Dengan tambahan beberapa amunisi baru dalam komposisi pemain, ia diharapkan membawa Como terbang lebih tinggi pada 2025/2026.

2. Fabio Grosso (Sassuolo) menjadi bek kiri utama Italia saat juara Piala Dunia 2006

Fabio Grosso menjadi pilihan utama di sisi kiri pertahanan Italia selama berlaga di Piala Dunia 2006. Dengan kontribusi darinya, Gli Azzurri mengalahkan Prancis di final dan mengangkat trofi juara. Grosso mengemas 1 gol dari 6 penampilan di ajang tersebut. Satu-satunya gol yang ia cetak tercipta ke gawang Jerman di semifinal.

Karier kepelatihan Grosso tengah berada di periode apik. Ia sukses membawa Sassuolo kembali ke kasta teratas Italia dengan menjuarai Serie B 2024/2025. Selanjutnya, kemampuannya dalam meramu taktik akan diuji di Serie A 2025/2026.

3. Patrick Vieira (Genoa) mengangkat trofi Piala Dunia 1998 bersama Prancis

Selanjutnya, ada gelandang bertahan yang membawa Prancis juara Piala Dunia 1998, yaitu Patrick Vieira. Meski hanya tampil dalam 2 laga, ia menorehkan pencapaian apik dengan mencatatkan 1 assist di final melawan Brasil. Kesempatan yang ia dapat untuk mempersembahkan trofi Piala Dunia kedua gagal seiring kekalahan Prancis dari Italia di final pada 2006.

Sosok yang kini berusia 49 tahun itu telah menjalani karier sebagai pelatih di Serie A sejak musim lalu (2024/2025). Sayangnya, ia belum meraih pencapaian apik lantaran Genoa hanya finis di peringkat ke-13. Pada musim ini, ia dituntut bekerja lebih keras demi membawa anak asuhnya di Genoa meraih hasil yang lebih baik.

4. Alberto Gilardino (Pisa) menjadi bagian dari Timnas Italia saat juara Piala Dunia 2006

Alberto Gilardino mengisi urutan terakhir daftar ini. Ia adalah salah satu opsi di lini serang Timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006. Gilardino diturunkan dalam 5 laga dengan kontribusi 1 gol dan 1 assist. Satu-satunya gol tersebut tercipta pada fase grup dan menghindarkan timnya dari kekalahan dalam laga melawan Amerika Serikat.

Pria yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA Pro itu menjalani tantangan baru pada 2025/2026. Sebelum musim dimulai, ia menerima tawaran sebagai pelatih Pisa. Berbekal melatih Genoa pada 2022–2024, Gilardino diharapkan mampu membawa Pisa tampil kompetitif sebagai tim promosi di Serie A 2025/2026.

Empat sosok di atas memiliki pencapain menarik kala berkarier sebagai pemain. Kini, pengalaman tersebut akan mereka bawa di Serie A sebagai juru taktik. Dengan persaingan yang akan berlangsung ketat, akankah salah satu di antara mereka mempersembahkan scudetto untuk timnya pada 2025/2026?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team