Alvaro Morata (premierleague.com)
Antonio Conte ditunjuk menjadi pelatih Chelsea pada musim panas 2016. Musim perdananya sangat luar biasa karena langsung memberikan gelar juara Premier League. Tetapi, musim keduanya tidak berjalan mulus. Padahal dia telah diberikan dana belanja sebesar 260,5 juta euro atau sekitar Rp3,8 triliun.
Musim itu Chelsea melepas Diego Costa ke Atletico Madrid setelah berkonflik dengan Antonio Conte. The Blues sendiri mendaratkan banyak pemain baru seperti Alvaro Morata, Tiemoué Bakayoko, Danny Drinkwater, Antonio Rudiger, hingga Olivier Giroud. Pembelian musim tersebut terbilang buruk karena pemain-pemain mahal gagal menunjukkan performa terbaiknya.
The Blues mengalami penurunan performa cukup drastis. Chelsea tersingkir di babak 16 besar Liga Champions dan hanya finis di urutan kelima Premier League. Kendati demikian, Conte berhasil mempersembahkan gelar FA Cup. Namun, trofi tersebut tidak mampu menolongnya dari pemecatan di akhir musim.
Kualitas Antonio Conte sebagai pelatih top dunia tidak diragukan lagi. Segala tuntutannya kepada manajemen klub selalu menghasilkan trofi.
Hal tersebut yang saat ini diharapkan oleh Tottenham Hotspur. Klub asal London ini telah kering prestasi sejak 2008 silam. Mampukah Spurs raih trofi di musim 2022/2023 ini?