Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Antonio Conte (premierleague.com)
Antonio Conte (premierleague.com)

Antonio Conte memulai karier kepelatihan pada 2005 silam sebagai asisten manajer Luigi Di Canio di Siena. Sejak itu, dia berkelana bersama klub-klub kecil seperti Arezzo dan Bari. Kariernya kemudian berkembang pesat ketika menangani klub-klub top Eropa seperti Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.

Antonio Conte dikenal banyak menuntut manajemen klub untuk mendatangkan pemain yang dia butuhkan. Tetapi, tuntutan tersebut selaras dengan trofi bergengsi yang dia persembahkan. Kini, hal itu juga yang dia tunjukkan di Tottenham Hotspur. Berikut ini lima catatan terakhir Antonio Conte di bursa transfer.

1. Musim 2022/2023 (Rp1,8 triliun)

Son Heung Min dan Richarlison (premierleague.com)

Tottenham Hotspur menjadi klub Inggris paling aktif di bursa transfer musim panas 2022. Sejauh ini, Antonio Conte telah mendatangkan tujuh pemain baru dengan biaya total 120 juta euro atau sekitar Rp1,8 triliun.

Ivan Perisic dan Fraser Forster didatangkan secara gratis. Sedangkan rekrutan termahal dipegang Richarlison yang dibeli dari Everton dengan biaya 58 juta euro atau Rp858 miliar. Skuad baru ini memulai Premier League dengan menjanjikan. Tottenham belum terkalahkan pada tiga laga awal dengan torehan 7 poin.

Antonio Conte dilaporkan belum akan berhenti belanja pemain baru. Dengan waktu bursa transfer yang tersisa, Tottenham dikabarkan masih berburu Nicolo Zaniolo dan Trevoh Chalobah.

2. Musim 2021/2022 (Rp429 miliar)

Antonio Conte dan Dejan Kulusevski (twitter.com/FabrizioRomano)

Antonio Conte adalah pelatih yang selalu menerima pinangan melatih klub baru di awal musim. Namun, hal ini menjadi pengecualian ketika dia mengambil tawaran Tottenham Hotspur pada November 2021 kemarin. Dia mewarisi skuad peninggalan Nuno Esperito Santo.

Baru pada bursa transfer musim dingin 2022 dia mendatangkan pemain baru. Conte hanya menghabiskan 29 juta euro atau Rp429 miliar untuk datangkan dua pemain Juventus. Rodrigo Bentancur ditebus dengan harga 19 juta euro, sedangkan Dejan Kulusevski dipinjam selama 18 bulan dengan biaya 10 juta euro.

Transfer ini sangat efektif. Tottenham berhasil finis di urutan keempat Premier League musim 2021/2022 dan akan kembali tampil di Liga Champions usai absen dua musim.

3. Musim 2020/2021 (Rp1,9 triliun)

selebrasi juara Inter Milan musim 2020/2021 (twitter.com/brfootball)

Musim kedua Antonio Conte di Inter Milan berjalan luar biasa. Dia berhasil mempersembahkan gelar Scudetto yang telah 11 tahun hilang dari Giusepe Meazza. Prestasi ini tidak lepas dari investasi awal musim sebelumnya yang sangat besar dan juga rekrutan baru musim 2020/2021 yang banyak diisi pemain berpengalaman.

Musim itu, Conte menghabiskan dana 126,5 juta euro atau sekitar Rp1,9 triliun untuk mendatangkan delapan pemain baru. Achraf Hakimi menjadi rekrutan termahal kala itu dengan biaya 43 juta euro atau Rp636 miliar. Sementara Arturo Vidal ditebus hanya 1 juta euro dari Barcelona.

Namun, ini juga menjadi musim terakhir sang pelatih. Dia memutuskan pergi di akhir musim setelah manajemen klub kesulitan untuk memenuhi permintaan transfernya.

4. Musim 2019/2020 (Rp2,8 triliun)

Antonio Conte dan Romelu Likaku (sempreinter.com)

Pada musim panas 2019 lalu, Inter Milan menunjuk Antonio Conte untuk menggantikan Luciano Spaletti. Ini adalah langkah ambisius pemilik klub, Steven Zhang, demi meraih Scudetto yang telah lama tak mereka rasakan. Demi mewujudkan ambisi tersebut, Inter Milan menghabiskan dana 192 juta euro atau sekitar Rp2,8 triliun untuk belanja pemain baru.

Sederet pemain bintang Premier League seperti Romelu Lukaku, Christian Eriksen, Ashley Young, dan Alexis Sanchez berhasil didaratkan ke Giuseppe Meazza. Musim perdana Conte di Inter Milan berjalan sangat menjanjikan. Mereka finis di urutan kedua dengan selisih satu poin saja dari Juventus.

5. Musim 2017/2018 (Rp3,8 triliun)

Alvaro Morata (premierleague.com)

Antonio Conte ditunjuk menjadi pelatih Chelsea pada musim panas 2016. Musim perdananya sangat luar biasa karena langsung memberikan gelar juara Premier League. Tetapi, musim keduanya tidak berjalan mulus. Padahal dia telah diberikan dana belanja sebesar 260,5 juta euro atau sekitar Rp3,8 triliun.

Musim itu Chelsea melepas Diego Costa ke Atletico Madrid setelah berkonflik dengan Antonio Conte. The Blues sendiri mendaratkan banyak pemain baru seperti Alvaro Morata, Tiemoué Bakayoko, Danny Drinkwater, Antonio Rudiger, hingga Olivier Giroud. Pembelian musim tersebut terbilang buruk karena pemain-pemain mahal gagal menunjukkan performa terbaiknya.

The Blues mengalami penurunan performa cukup drastis. Chelsea tersingkir di babak 16 besar Liga Champions dan hanya finis di urutan kelima Premier League. Kendati demikian, Conte berhasil mempersembahkan gelar FA Cup. Namun, trofi tersebut tidak mampu menolongnya dari pemecatan di akhir musim.

 

Kualitas Antonio Conte sebagai pelatih top dunia tidak diragukan lagi. Segala tuntutannya kepada manajemen klub selalu menghasilkan trofi.

Hal tersebut yang saat ini diharapkan oleh Tottenham Hotspur. Klub asal London ini telah kering prestasi sejak 2008 silam. Mampukah Spurs raih trofi di musim 2022/2023 ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team