Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Caomhin Kelleher (twitter.com/Squawka)

Tak seperti pemain di posisi lainnya, sosok kiper di dunia sepak bola sepertinya tak begitu disorot. Padahal, kiper memiliki tugas berat dalam menjaga gawangnya agar tidak kebobolan oleh lawan.

Kiper yang hebat tentu bakal mempengaruhi hasil akhir timnya. Sosok seperti Manuel Neuer, David De Gea hingga Jan Oblak dikenal karena punya rekam jejak yang gemilang.

Kini, sudah banyak kiper-kiper potensial berusia muda yang bermunculan. Beberapa di antaranya bahkan telah berstatus pelapis di timnya sekarang. Siapa saja?

1. Andriy Lunin

Andriy Lunin (twitter.com/ActuL1_)

Revolusi besar-besaran dijalankan Real Madrid di pos penjaga gawang pada musim 2018/2019 lalu. Selain merekrut Thibaut Courtois, Los Blancos juga mendatangkan kiper anyar lainnya, yaitu Andriy Lunin.

Kiper Ukraina itu jelas menjadi salah satu pemain berharga bagi Madrid di masa depan, terlebih usianya relatif masih muda. Namun, apa yang ia dapatkan sejauh ini di klub sekota Atletico Madrid tersebut belum berjalan sesuai harapan.

Lunin harus menerima kenyataan lantaran ia hanya berstatus kiper nomor dua. Ia jarang dimainkan, bahkan sempat dipinjamkan beberapa kali ke klub lain, mulai dari Leganes, Real Valladolid, hingga Real Oviedo.

2. Giorgi Mamardashvili

Giorgi Mamardashvili (twitter.com/LaLigaLowdown)

Kultur sepak bola negara kecil di Eropa, Georgia, mulai menunjukkan tajinya. Hal ini dibuktikan lewat kehadiran kiper muda mereka yang tengah berkarier di LaLiga.

Kiper tersebut adalah Giorgi Mamardashvili yang tengah meniti karier bersama Valencia. Pada awalnya, ia hanyalah pinjaman dari Dinamo Tbilisi.

Melihat pengisi pos penjaga gawang Los Che yang beranggotakan Jasper Cillessen dan Jaume Domenech saja, ia sempat dinilai bakal kalah bersaing. Namun, hal tersebut tak benar-benar terjadi.

Mamardashvili memang hanya berstatus kiper kedua setelah Cillessen. Meskipun begitu, ia tetap tampil apik hingga direkrut permanen oleh Valencia.

3. Kjell Scherpen

Kjell Scherpen (twitter.com/SeagullsCentral)

Masa depan Belanda di sektor penjaga gawang sepertinya sangat cerah. Banyak kiper muda asal Negeri Kincir Angin yang terus tersebar di berbagai klub ternama, salah satunya Kjell Scherpen.

Ia bermain untuk Brighton & Hove Albion usai didatangkan dari Ajax Amsterdam pada musim panas lalu. Sebagai pemain penting di bawah mistar gawang, Scherpen punya atribut mumpuni berupa postur tinggi badan yang mencapai 2 meter.

Hal tersebut sangat menguntungkan baginya ketika bermain. Namun, Scherpen harus bersabar lantaran hanya menjadi pelapis dari Robert Sanchez, kiper utama Brighton.

4. Dean Henderson

Dean Henderson (twitter.com/deanhenderson)

Romansa di antara Dean Henderson dan Manchester United sejatinya telah berlangsung lama. Alih-alih bisa menjalani karier yang mulus, Dean justru dihadapkan dengan situasi rumit.

Ia lebih sering dipinjamkan ke klub lain mengingat pos kiper utama The Red Devils yang masih didominasi oleh David De Gea. Peluang besar sempat muncul saat kiper Inggris ini dipromosikan ke skuad utama United pada musim lalu.

Terlebih performa De Gea sempat inkonsisten, kans sang kiper untuk tampil reguler terbuka lebar. Namun, hal tersebut malah urung terealisasi. Dean lebih banyak menghabiskan waktunya di bangku cadangan United.

5. Caomhin Kelleher

Caomhin Kelleher (twitter.com/SPORTSCIRCUSINT)

Liverpool sepertinya tak perlu khawatir jika Alisson Becker tak bisa bermain. Hal tersebut bukan tanpa alasan mengingat The Reds mempunyai kiper cadangan yang potensial di dalam diri Caomhin Kelleher.

Masih berusia 23 tahun, kiper Irlandia itu mampu memanfaatkan setiap kans bermain yang diperoleh. Meskipun Kelleher harus menelan pil pahit karena mendapatkan sedikit kesempatan tampil, setidaknya ia tetap punya catatan apik lainnya.

Ia mampu mendepak kiper The Reds yang sejatinya terbilang senior, yaitu Adrian dan Loris Karius. Demi mengembangkan potensinya, Kelleher bisa saja dipinjamkan ke klub lain guna menambah jam terbang.

 

Di usia mudanya, kelima kiper di atas harus mendapatkan menit bermain yang cukup agar membantu kariernya makin berkembang. Namun, sejauh ini, mereka kesulitan untuk tampil lantaran hanya berstatus sebagai kiper nomor dua di timnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team