5 Kiper Top Ini Performanya Menurun di Musim 21/22, Gampang Kebobolan!

Musim 2021/2022 menyajikan beragam cerita. Tak hanya seputar tim-tim juara, penampilan para pemain di atas lapangan juga seru untuk diulik lebih dalam. Ada yang bersinar bersama klubnya, tetapi ada juga pemain-pemain top yang justru mengalami penurunan performa.
Terkait mereka yang tengah menurun performanya, tentu banyak pemain yang mengalaminya. Di sektor kiper misalnya. Pada musim 2021/2022, ada beberapa kiper top yang performanya menurun dan rentan kebobolan. Lantas, siapa sajakah mereka? Simak ulasannya di bawah ini, ya!
1. Jan Oblak
Performa Jan Oblak di musim 2021/2022 cenderung menurun. Berbeda dengan musim-musim sebelumnya, rasio kebobolan yang ia catatkan meningkat tajam. Hal tersebut berpengaruh terhadap penampilan Los Rojiblancos yang gagal meraih gelar apa pun pada musim lalu.
Pria asal Slovenia itu memungut bola dari gawangnya sebanyak 57 kali dari 51 penampilan. Koleksi clean sheets yang diperolehnya juga menurun di angka 16 saja. Akibat performanya yang menurun, Oblak gagal mempertahankan trofi Zamora yang jatuh ke tangan kiper Real Madrid, Thibaut Courtois.
2. Juan Musso
Juan Musso berstatus pemain baru di Atalanta. Ia didatangkan untuk mengisi pos kiper utama La Dea, menyusul kepergian Pierluigi Gollini.
Pengalamannya yang tampil impresif selama membela Udinese diharapkan mampu berlanjut. Sayangnya, Musso harus jatuh bangun dalam mempertahankan gawangnya.
Kiper Argentina tersebut telah kebobolan 64 kali pada musim debutnya. Angka ini cenderung besar mengingat Musso hanya tampil sebanyak 47 kali di semua kompetisi.
Ia cuma membukukan 12 clean sheets serta gagal membawa Atalanta melaju ke kompetisi Eropa usai duduk di peringkat ke-8 Serie A.
3. Emiliano Martinez
Emiliano Martinez memang berjaya saat membela Timnas Argentina. Ia tampil digdaya hingga membawa Tim Tango menjuarai Finalissima kontra Italia.
Namun, lain halnya di level klub. Performa Emi di Aston Villa tak setangguh pada musim debutnya dahulu. Ia lebih rentan kebobolan.
Sepanjang musim 2021/2022, Emi sejatinya mendominasi pos kiper utama The Villans. Ia tampil 37 kali di semua kompetisi dan mengemas 11 clean sheets.
Hanya saja, Emi harus tertunduk lesu dengan rasio kebobolannya yang mencapai 49 kali. Jika tak berbenah, posisinya bisa saja tergantikan oleh kiper lain.
4. Marc-Andre ter Stegen
Entah apa yang terjadi dengan Marc-Andre ter Stegen. Dibandingkan musim-musim sebelumnya, performa kiper Jerman itu mulai menurun.
Ter Stegen memang mendapatkan kepercayaan penuh mengisi pos kiper nomor satu La Blaugrana sejauh ini. Tak ada satu pun kiper lain yang bisa menggantikannya.
Namun, ter Stegen tak tampil solid di bawah mistar gawang Barca pada musim lalu. Dari 48 penampilan, kiper berpaspor Jerman itu telah kebobolan 57 kali. Ter Stegen hanya sanggup mengemas 15 clean sheets di semua ajang. Terlepas dari performanya saat ini, ia sepertinya masih terus diandalkan Barcelona.
5. Edouard Mendy
Memasukkan nama Edouard Mendy ke dalam daftar ini mungkin terasa ambigu, mengingat ia masih jadi andalan Chelsea. Namun, performanya pada musim kedua di Chelsea sedikit mengalami penurunan. Ia memang hanya kebobolan 40 kali dari 49 penampilan, tetapi Mendy cenderung kesulitan.
Dilansir WhoScored, Mendy jadi kiper Premier League dengan rasio penyelamatan terendah di musim 2021/2022, yaitu hanya 55%. Tak cuma itu, kiper Senegal tersebut sempat membuat blunder fatal saat bertemu Real Madrid di perempat final Liga Champions yang memaksa Chelsea segera angkat kaki.
Terlepas dari banyaknya angka kebobolan yang mereka alami, kelima kiper di atas tak sepenuhnya harus disalahkan. Hal tersebut sering kali bisa terjadi lantaran lini pertahanan yang rapuh serta komunikasi antar pemain yang belum terjalin dengan baik.